Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Capital Gain adalah Trik Meraih Keuntungan Investasi

ilustrasi capital gain (pexels.com/Tiger Lily)
ilustrasi capital gain (pexels.com/Tiger Lily)
Intinya sih...
  • Capital gain adalah keuntungan dari selisih harga jual dan beli aset, seperti saham, properti, obligasi, atau emas.
  • Jenis capital gain meliputi jangka pendek dan panjang, serta perbedaan dengan dividen dalam waktu investasi, sifat pendapatan, dan jumlah pendapatan.
  • Rumus capital gain membantu menghitung keuntungan bersih sebelum pajak, contoh perhitungan dalam berbagai aset, serta tips praktis untuk memaksimalkan capital gain.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jika ingin masuk dalam dunia investasi, kamu mungkin merasa asing dengan banyak istilah seperti capital gain. Istilah ini sering muncul ketika membicarakan keuntungan investasi, terutama dalam pasar saham atau properti. Capital gain adalah salah satu konsep penting yang dapat menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh dari investasi kamu.

Memahaminya gak hanya membantu kamu mengelola portofolio, tetapi juga membantumu membuat keputusan keuangan yang lebih cerdas. Untuk membuat kamu lebih siap untuk dunia investasi, baca terus penjelasan capital gain berikut!


1. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan keuntungan dari capital gain?

ilustrasi emas batangan (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi emas batangan (pexels.com/Pixabay)

Dalam dunia investasi, istilah ini merujuk pada keuntungan yang diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli suatu aset. Hampir setiap instrumen bisa memberikan keuntungan modal, mulai dari saham, properti, obligasi, hingga emas. Selama harga jual lebih tinggi dibanding harga beli, maka kamu memperoleh keuntungan modal.

Sebaliknya, jika harga jual lebih rendah daripada harga beli, maka hal itu disebut capital loss atau kerugian modal. Jadi, intinya keuntungan modal lahir dari aktivitas transaksi aset. Pemahaman dasar ini termasuk fondasi penting yang bikin kamu makin siap sebelum terjun lebih dalam ke dunia investasi.


2. Jenis-jenis capital gain yang harus kamu kenali

ilustrasi saham (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi saham (pexels.com/RDNE Stock project)

Sebelum memasuki dunia investasi, sangat penting untuk memahami apa itu keuntungan modal. Dengan cara ini, kamu bisa menyesuaikan strategi investasimu untuk mencapai tujuan, apakah kamu ingin hasil yang cepat atau hasil yang lebih stabil dalam jangka panjang.

a. Capital gain jangka pendek: Ini biasanya berasal dari transaksi aset dalam waktu kurang dari satu tahun. Salah satu contohnya adalah saham, di mana harga dapat naik dan turun dengan cepat, yang memungkinkan kamu mendapat keuntungan besar dalam waktu singkat. Namun, karena pasar saham sangat berubah dan gak dapat diprediksi, risikonya pun tinggi.

b. Capital gain jangka panjang: Jenis ini lebih cocok bagi mereka yang sabar dan ingin membuat kekayaan mereka tumbuh secara bertahap. Seringkali, aset seperti emas atau properti menghasilkan keuntungan setelah disimpan selama minimal satu tahun. Namun, karena hasilnya gak secepat saham, keuntungan jangka panjang pun cenderung lebih stabil.


3. Beda capital gain dengan dividen, jangan salah lagi!

ilustrasi investasi (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi investasi (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Banyak pemula sering bingung membedakan antara capital gain dan dividen. Keduanya memang sama-sama memberi keuntungan, tetapi cara mendapatkannya berbeda. Agar lebih jelas, yuk, bedakan satu per satu.

a. Waktu investasi

Capital gain bersifat aktif karena kamu harus melakukan aktivitas jual beli, artinya keuntungan baru akan muncul setelah menjual aset yang kamu miliki, sedangkan dividen hanya diberikan sekali setahun, biasanya setelah perusahaan mencatatkan laba. Jadi, keuntungan modal lebih fleksibel daripada dividen.

b. Sifat pendapatan capital gain

Karena kamu harus melakukan aktivitas jual beli, keuntungan baru muncul setelah menjual aset. Dividen, di sisi lain, adalah pendapatan pasif yang dapat dinikmati tanpa harus menjual saham.

c. Jumlah pendapatan

Perbedaan antara harga beli dan harga jual aset menentukan jumlah keuntungan modal. Semakin tinggi kenaikan harga, semakin besar keuntungan yang kamu peroleh. Namun, dividen dihitung berdasarkan jumlah saham yang kamu miliki dan diatur oleh peraturan perusahaan.

d. Waktu pembagian dividen gak dapat dipercepat

Keuntungan modal dapat diperoleh kapan saja, tergantung pada tanggal penjualan aset. Ini adalah faktor yang membuat keuntungan modal tampak lebih fleksibel dan dinamis dibandingkan dividen.


4. Rumus capital gain yang wajib kamu ingat

ilustrasi capital gain (pexels.com/energepic.com)
ilustrasi capital gain (pexels.com/energepic.com)

Untuk mengetahui berapa besar keuntungan yang kamu peroleh, ada rumus sederhana yang biasa digunakan:

Capital Gain = (Harga Jual – Harga Beli) x Jumlah Aset

Rumus ini membantu kamu menghitung keuntungan bersih sebelum dikurangi pajak. Selain itu, kamu juga bisa menghitung dalam bentuk persentase agar lebih mudah membandingkan dengan instrumen investasi lain:

Persentase Capital Gain = (Capital Gain ÷ Harga Beli) x 100 persen

Dengan memahami dua rumus ini, kamu gak akan bingung lagi menilai apakah suatu investasi benar-benar menguntungkan atau tidak.


5. Contoh perhitungan capital gain dalam berbagai aset

ilustrasi menjual emas melalui aplikasi online (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi menjual emas melalui aplikasi online (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Agar semakin jelas, kamu perlu melihat contoh perhitungan capital gain berikut. Diharapkan, dengan contoh-contoh ini, kamu bisa tahu seberapa besar keuntungan yang bisa didapat dari berbagai jenis aset seperti saham, properti, dan emas.

Contoh 1 – Saham:
Kamu membeli 20.000 lembar saham seharga Rp100 per lembar. Dua tahun kemudian, harga naik menjadi Rp200 per lembar.

  • Capital Gain = (200 – 100) x 20.000 = Rp2.000.000
  • Persentase = (2.000.000 ÷ (100 x 20.000)) x 100 persen = 100persen

Contoh 2 – Properti:
Kamu membeli rumah dengan harga Rp500 juta. Lima tahun kemudian, rumah tersebut dijual Rp750 juta.

  • Capital Gain = (750 juta – 500 juta) = Rp250 juta
  • Persentase = (250 juta ÷ 500 juta) x 100 persen = 50 persen

Contoh 3 – Emas:

Kamu membeli emas 100 gram dengan harga Rp900 ribu per gram (total Rp90 juta). Setelah 2 tahun, harga naik menjadi Rp1,2 juta per gram (total Rp120 juta).

  • Capital Gain = (120 juta – 90 juta) = Rp30 juta
  • Persentase = (30 juta ÷ 90 juta) x 100 persen = 33,3 persen

Dengan contoh-contoh ini, terlihat jelas bahwa setiap aset memiliki peluang memberikan keuntungan modal yang berbeda. Semakin kamu memahami hitungannya, semakin cerdas pula kamu dalam mengambil keputusan investasi.


6. Jangan lupa, ada pajak di balik capital gain

ilustrasi menjual rumah (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi menjual rumah (pexels.com/Thirdman)

Dengan contoh ini, kamu bisa memperkirakan berapa keuntungan bersih yang akan kamu terima setelah dipotong pajak.

Contoh 1 – Saham:

  • Kamu membeli 1.000 lembar saham dengan harga Rp 50.000/lembar.
  • Kamu menjual semua saham itu di bursa dengan harga Rp 70.000/lembar.
  • Nilai bruto transaksi jual = 1.000 × Rp 70.000 = Rp 70.000.000.
  • Capital Gain = (70.000 – 50.000) × 1.000 = Rp 20.000.000.
  • Pajak = 0,1 persen × Rp 70.000.000 = Rp 70.000.
  • Keuntungan Bersih = Rp 20.000.000 – Rp 70.000 = Rp 19.930.000.

Contoh 2 – Properti:

  • Kamu membeli rumah seharga Rp 500.000.000 dan menjualnya Rp 750.000.000.
  • Capital Gain = Rp 250.000.000.
  • Pajak = 2,5 persen × Rp 750.000.000 = Rp 18.750.000.
  • Keuntungan Bersih = Rp 250.000.000 – Rp 18.750.000 = Rp 231.250.000.


7. Tips praktis agar kamu bisa maksimalkan capital gain

ilustrasi diversifikasi portofolio (pexels.com/ AlphaTradeZone)
ilustrasi diversifikasi portofolio (pexels.com/ AlphaTradeZone)

Memang menarik untuk memperoleh keuntungan modal, tetapi itu harus dilakukan dengan benar. Agar mendapatkan hasil terbaik, kamu membutuhkan pendekatan yang tepat. Berikut beberapa saran praktis yang mungkin bermanfaat bagi kamu:

a. Jangan hanya mengikuti tren atau saran orang lain

Jadikan tren atau saran sebagai instrumen tambahan dalam menilai, tapi kamu wajib melakukan riset sendiri sebelum menentukan capital gain. Lakukan analisis menyeluruh terhadap aset yang kamu pilih, baik itu emas, properti, atau saham. Kamu akan memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan keuntungan modal dengan melakukan riset yang teliti, lho.

B. Tentukan tujuan sejak awal

Banyak investor pemula gak tahu kapan harus menjual aset mereka. Solusinya adalah menetapkan target keuntungan sejak awal, seperti dua puluh persen atau tiga puluh persen. Dengan demikian, kamu akan lebih disiplin dan gak mudah tergoda oleh perubahan harga.

c. Diversifikasi portofolio

Kamu harus menghindari cara menaruh semua dana hanya pada satu jenis aset, saja. Agar risiko lebih terkontrol, kombinasikan investasi di saham, emas, dan properti. Diversifikasi membuat kamu tetap bisa mendapatkan keuntungan modal meskipun salah satu aset merugi. 

d. Gunakan instrumen yang aman untuk pemula

Kalau kamu baru mulai investasi, emas bisa jadi pilihan tepat. Emas gak hanya memiliki nilai yang stabil, tetapi juga mudah diambil saat kebutuhan uang muncul. Kamu dapat mulai menabung emas dengan modal kecil dan merasakan keuntungan modal di masa depan.

Dari penjelasan di atas, jelas bahwa capital gain adalah peluang besar untuk menambah kekayaan melalui investasi, namun tetap penuh tantangan. Meski begitu, jangan biarkan kamu takut untuk mulai berinvestasi, ya. Yuk, ini saatnya kamu berani melangkah dan meraih keuntungan dari keputusan investasimu sendiri!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

5 Alasan Kenapa Tidak Semua Saudara Cocok Jadi Karyawan di Bisnismu

13 Sep 2025, 10:33 WIBBusiness