Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Kelola Penghasilan dari Menulis, Dapatnya Susah Jangan Boros

ilustrasi menghitung (pexels.com/Mikhail Nilov)

Untukmu, menulis masih sebatas hobi yang tak memberikan pendapatan sepeser pun atau sudah mulai menghasilkan uang? Menulis sekadar buat bersenang-senang tentu boleh saja. Kamu bisa membagikan tulisanmu secara cuma-cuma di media sosial atau platform.

Tapi jika tulisanmu sudah mendulang cuan serta kamu bertekad buat terus menekuninya, menulis saja belum cukup. Kamu juga harus memiliki kemampuan mengelola uang yang dihasilkan. Baik jumlahnya besar atau kecil, kuncinya ada di pengelolaan. Jangan biarkan uangmu lenyap begitu saja tanpa terasa.

Sebab seperti yang dirimu tahu, menghasilkan uang dari hobi menulis tidak semudah bayangan orang. Pastikan kamu cukup bijaksana dalam menggunakan hasil memeras pikiran setiap hari atau saban akhir pekan. Makin lama uang bertahan apalagi dapat dikembangkan akan makin baik. Lima cara kelola penghasilan dari menulis berikut ini perlu untuk segera diterapkan sambil kamu mengevaluasi perjalanan menulismu.

1. Jika rata-rata per bulan cukup besar bisa jadi pendapatan utama

ilustrasi penulis (pexels.com/Ron Lach)

Sebelum mulai mempelajari pengelolaan yang baik untuk pendapatanmu dari menulis, hitung dulu rata-rata per bulannya. Misalnya, kamu sudah mulai menulis beberapa tahun terakhir. Walaupun dirimu gak bisa mengingat semua uang yang pernah diperoleh, pasti ada gambaran besarannya dari tahun ke tahun.

Apakah setiap tahun ada peningkatan uang yang diperoleh dari aktivitas menulis? Terutama untuk 2 tahun terakhir. Kira-kira berapa rata-rata uang yang dapat dikantongi dari menulis saja? Jangan mencampurnya dengan penghasilanmu yang lain.

Kalau rata-rata pendapatan dari menulis per bulannya sudah besar bahkan melebihi gaji dari pekerjaan utama, kamu dapat menganggapnya sebagai pemasukan utama. Bukan artinya dirimu harus resign. Punya dua keran pendapatan tetap lebih baik daripada cuma satu.

Tapi sekarang uang hasil menulis dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran rutinmu. Sebaliknya, gaji dari pekerjaan utama yang lebih kecil dijaga supaya tak diotak-atik kecuali terpaksa. Tujuan ialah agar kamu merasakan betul kerja kerasmu memberikan hasil yang nyata. Dirimu dan keluarga bakal hidup lebih sejahtera sekaligus masih punya gaji dari pekerjaan utama yang utuh.

2. Kalau jumlahnya kecil, harus tahu tujuannya buat apa

ilustrasi penulis (pexels.com/Artem Podrez)

Tapi meski pendapatanmu dari menulis belum seberapa bukan berarti tidak bisa dimanfaatkan secara optimal. Untuk standar penghasilan dari menulis yang layak buat hidup mencapai angka jutaan rupiah per bulannya. Apabila rata-rata pendapatan dari karyamu masih di angka ratusan ribu rupiah per bulannya, cerdaslah memilih tujuan penggunaan.

Jangan yang penting kamu punya ekstra pemasukan. Nanti ujung-ujungnya uang habis tanpa penggunaan yang pasti. Tentukan uang itu bakal dipakai buat apa saja. Contohnya, pendapatanmu dari menulis rata-rata di angka 500 ribu rupiah per bulan.

Uang sejumlah itu hendak digunakan buat bayar kuota internet dan berbagai biaya langganan, beli tambahan makanan bergizi untuk anak, atau piknik keluarga sebulan sekali? Dengan alokasi yang jelas, hasil jerih payahmu terpakai tanpa berbuntut penyesalan. Juga amat membantu pemenuhan kebutuhan tertentu yang gak bisa ditutup dari gaji pekerjaan utama.

3. Atau, kumpulkan sebagai dana khusus tabungan

ilustrasi penulis (pexels.com/MART PRODUCTION)

Bila kebutuhan hidup dan beberapa keinginan sudah terpenuhi dengan amat baik dari penghasilan utamamu, uang dari menulis langsung saja dimasukkan ke tabungan. Mungkin kamu juga telah dapat menabung sebagian pendapatan dari pekerjaan utama. Tapi lebih banyak menabung tak ada ruginya.

Jangan terjebak pada pemikiran saldo tabungan cuma bakal habis untuk membayar administrasi bank. Tanpa menabung dulu, dari mana dirimu dapat berinvestasi? Investasi butuh uang dingin dan itu berasal dari tabungan yang berhasil diendapkan sedikit demi sedikit.

Pun ada banyak jenis tabungan atau investasi yang perlu kamu siapkan. Seperti tabungan pendidikan anak, tabungan pensiunmu dan pasangan, tabungan haji jika dirimu muslim, tabungan DP rumah, dan sebagainya. Dengan memasukkan seluruh penghasilan dari menulis ke tabungan, kamu menjadi lebih percaya diri. Semua target finansial akhirnya bakal bisa dicapai.

4. Jangan lupa sisihkan sebagian buat beli buku

ilustrasi penulis (pexels.com/RDNE Stock project)

Membaca dan menulis memberikan manfaat yang saling menopang. Dengan rajin membaca, kamu punya banyak materi bagus untuk ditulis. Gaya tulisanmu pun lebih menarik buat dibaca karena setiap kalimatnya sambung-menyambung dengan pas. Tidak seakan-akan dirimu berpikir keras buat bikin kalimat lanjutannya yang membuatnya terbaca kaku.

Sementara itu, menulis juga bermanfaat besar guna makin membuatmu memahami apa-apa yang sudah dibaca. Sekaligus mengembangkan perspektifmu sendiri yang lebih luas dan mendalam tentang berbagai hal. Oleh karenanya, penghasilan dari menulis wajib disisihkan buat beli buku.

Dulu sebelum kegiatan menulismu menghasilkan uang, kamu mengalokasikan dana bakal beli buku dari gaji pekerjaan utama. Tapi setelah hobi menulismu berbuah cuan, mestinya dirimu tambah leluasa untuk membeli buku apa saja. Jangan malah kamu merasa sudah jago menulis lalu tak mau lagi membeli buku dan membacanya. Nanti tulisanmu mengalami kemunduran bahkan kembali seperti amatir lagi.

5. Dapat pula untuk modal promosi karya atau pesan cover dan ilustrasi

ilustrasi penulis (pexels.com/Mikhail Nilov)

Bergelut dengan dunia kepenulisan memerlukan modal yang gak sedikit. Selain kemampuan berpikir, kegigihan, dan konsistensi berkarya; ada saatnya dirimu perlu mengeluarkan sejumlah uang. Tak hanya untuk membeli buku, melainkan juga memesan desain sampul atau ilustrasi yang bagus buat buku yang akan kamu terbitkan sendiri.

Jika dirimu tidak punya skill yang cukup buat mengerjakannya dengan apik, maka perlu diserahkan pada orang lain. Tarifnya dapat berbeda-beda tergantung jam terbang seseorang dan kerumitan gambar yang kamu inginkan. Daripada kamu mengambil biayanya dari pendapatan utama, tentu lebih baik sepenuhnya memakai uang hasil menulis.

Uang tersebut diputar dulu sebagai modal supaya karyamu tampil lebih bagus. Juga buat biaya promosi biar karyamu makin dikenal orang. Memakai uang hasil menulis sebagai modal promosi dan bikin sampul atau ilustrasi memang membuatmu gak merasakannya secara langsung. Namun, ini seperti investasi yang hasilnya bakal diperoleh di waktu-waktu mendatang ketika karyamu kian laris.

Berapa pun uang yang berhasil kamu dapatkan dari menulis mesti disyukuri. Untuk sampai di titik ini saja pasti tidak mudah. Tulisanmu kudu bersaing dengan begitu banyak karya penulis lain serta melewati seleksi oleh editor. Jangan sampai hasilnya cuma numpang lewat alias cepat habis dipakai buat hal-hal yang kurang bermanfaat. Uang terkumpul, semangat menulismu pun meningkat. Yuk, segera terapkan cara kelola penghasilan dari menulis agar tidak mudah boros dan lebih bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us