Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Hal Harus Kamu Tahu Sebelum Menabung Emas di E-wallet

ilustrasi emas (unsplash.com/Zlaťáky.cz)
ilustrasi emas (unsplash.com/Zlaťáky.cz)
Intinya sih...
  • Menabung emas lewat e-wallet praktis dan populer
  • Pentingnya memeriksa legalitas, biaya tersembunyi, dan spread harga
  • Pastikan platform menyediakan layanan tarik fisik dan keamanan data yang baik

Sekarang menabung emas gak harus repot ke toko atau beli fisiknya langsung, cukup lewat e-wallet, kamu udah bisa punya tabungan emas mulai dari puluhan ribu rupiah. Fitur ini makin populer karena simpel dan bisa diakses siapa saja.

Meski terdengar mudah, tetap ada hal penting yang wajib kamu pahami sebelum mulai. Yuk, simak enam hal yang harus kamu tahu sebelum menabung emas di e-wallet!

1. Pastikan platform punya izin resmi dari OJK atau BAPPEBTI

ilustrasi seseorang memegang ponsel (unsplash.com/Saulo Mohana)
ilustrasi seseorang memegang ponsel (unsplash.com/Saulo Mohana)

Sebelum mulai beli emas, cek dulu apakah e-wallet atau mitra penyedianya sudah terdaftar dan diawasi oleh lembaga resmi seperti OJK atau BAPPEBTI.

Legalitas ini penting buat memastikan uang dan emasmu aman, bukan ke skema bodong. Jangan sampai kemudahan transaksi bikin kamu lengah soal keamanan.

2. Ada biaya tambahan yang mungkin gak langsung terlihat

ilustrasi emas (pexels.com/Michael Steinberg)
ilustrasi emas (pexels.com/Michael Steinberg)

Meskipun beli emas digital kelihatan murah, sebenarnya ada biaya-biaya tersembunyi seperti biaya penyimpanan, margin jual-beli, atau biaya cetak kalau ingin ditarik fisik.

Penting banget untuk baca detail biaya yang tercantum di platform sebelum transaksi. Selisih kecil bisa jadi signifikan kalau kamu menabung dalam jangka panjang.

3. Harga beli dan jual bisa berbeda cukup jauh

ilustrasi seseorang belanja online (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)
ilustrasi seseorang belanja online (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Perhatikan bahwa harga beli emas di e-wallet biasanya lebih tinggi dari harga jualnya, dan selisih ini disebut spread. Jadi, jangan berharap langsung untung dalam waktu dekat karena potensi keuntungannya butuh waktu.

Emas lebih cocok untuk investasi jangka menengah hingga panjang, bukan buat cari cuan cepat.

4. Gak semua platform menyediakan fitur cetak emas fisik

ilustrasi seseorang memegang ponsel (freepik.com/freepik)
ilustrasi seseorang memegang ponsel (freepik.com/freepik)

Kalau kamu ingin suatu hari memegang emas dalam bentuk batangan, pastikan platform yang kamu pilih menyediakan layanan tarik fisik. Fitur ini gak selalu tersedia dan biasanya punya syarat tertentu seperti minimal gram atau biaya cetak tambahan.

Jangan sampai kaget waktu kamu mau tarik fisik, ternyata gak bisa. Pastikan cek dulu dengan teliti, ya!

5. Keamanan akun digital harus jadi prioritas kamu

ilustrasi seseorang memegang gadget (pexels.com/Terje Sollie)
ilustrasi seseorang memegang gadget (pexels.com/Terje Sollie)

Karena semuanya berbasis online, pastikan kamu pakai fitur keamanan seperti PIN, verifikasi dua langkah, dan jangan asal klik tautan yang mencurigakan. Bisa-bisa kamu malah menyesal di kemudian hari.

Data kamu adalah kunci untuk akses aset digital. Jadi jangan sepelekan hal teknis ini kalau gak mau akunmu disalahgunakan.

6. Cek rekam jejak dan reputasi platform secara menyeluruh

ilustrasi seseorang memegang gadget (pexels.com/Terje Sollie)
ilustrasi seseorang memegang gadget (pexels.com/Terje Sollie)

Lihat ulasan pengguna, reputasi perusahaan, dan sejauh mana mereka transparan dalam memberi informasi. Platform yang terpercaya biasanya terbuka soal harga real-time, riwayat transaksi, dan punya customer service yang responsif.

Ini penting biar kamu gak cuma tergiur tampilan aplikasinya aja. Jangan malas mengecek dan meneliti sebelum mengambil keputusan!

Menabung emas lewat e-wallet memang praktis, murah, dan bisa dimulai dari nominal kecil. Namun sebelum mulai, pastikan kamu tahu seluk-beluknya supaya gak salah langkah. Legalitas, biaya tersembunyi, hingga fitur keamanan harus jadi pertimbangan utama. Investasi yang baik bukan soal ikut-ikutan, tapi soal paham dan siap. Yuk, jadi pengguna cerdas yang ngerti risiko dan potensi cuan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us