Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Jebakan Kaum Mendang-Mending yang Bikin Keuangan Stagnan

ilustrasi perempuan belanja (freepik.com/freepik)
ilustrasi perempuan belanja (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Terjebak diskon yang bikin lapar mata - Diskon bikin impulsif dan boros - Fear of missing out jadi pemicu pemborosan
  • Lebih pilih beli murah berkali-kali daripada investasi barang berkualitas - Pola pikir boros jangka panjang - Investasi produk bagus bikin hemat dalam jangka panjang
  • Rela beli banyak hal kecil daripada menabung untuk kebutuhan besar - Beli kecil-kecilan efeknya besar bulanan - Pembelian kecil bisa menghambat tujuan finansial besar

Ada banyak orang yang merasa sudah pintar atur duit karena sering membandingkan harga sana-sini. Prinsipnya kelihatan hemat, padahal belum tentu efektif. Fenomena mending beli ini daripada itu sering bikin kita merasa menang, padahal malah menjebak dompet sendiri.

Kebiasaan menunda keputusan keuangan yang lebih besar karena tergoda promo kecil-kecilan bisa bikin rencana masa depan mandek. Kamu mungkin mikir sudah berhemat, tapi nyatanya cuma memuaskan keinginan sesaat. Yuk, cek lima jebakan kaum mendang-mending yang wajib kamu sadari biar tujuan finansial kamu tetap jalan.

1. Terjebak diskon yang bikin lapar mata

ilustrasi perempuan belanja online (freepik.com/freepik)
ilustrasi perempuan belanja online (freepik.com/freepik)

Kaum mendang-mending sering merasa cerdas saat beli barang diskonan. Rasanya puas banget ketika melihat label potongan harga besar. Padahal kalau barang itu sebenarnya gak dibutuhkan, tetap aja pemborosan.

Diskon bisa bikin kamu impulsif, apalagi kalau terpancing fear of missing out. Akhirnya kamu menumpuk barang yang jarang dipakai cuma karena “mumpung murah”. Kalau terus-terusan begini, dana yang harusnya bisa dialihkan ke tabungan malah habis percuma.

2. Lebih pilih beli murah berkali-kali daripada investasi barang berkualitas

ilustrasi perempuan belanja (freepik.com/diana.grytsku)
ilustrasi perempuan belanja (freepik.com/diana.grytsku)

Ada yang bilang “mending murah dulu, nanti kalau rusak beli lagi”. Pola pikir ini bikin kamu boros jangka panjang. Barang murah memang terlihat menguntungkan, tapi seringnya cepat rusak.

Akhirnya kamu malah beli ulang berkali-kali, padahal kalau sejak awal beli barang berkualitas, dompet lebih aman. Investasi produk bagus bikin kamu hemat dalam jangka panjang. Jangan biarkan jebakan mendang-mending ini bikin kamu terjebak di lingkaran pengeluaran tanpa ujung.

3. Rela beli banyak hal kecil daripada menabung untuk kebutuhan besar

ilustrasi perempuan shoping (freepik.com/freepik)
ilustrasi perempuan shoping (freepik.com/freepik)

Kebiasaan membeli kopi kekinian, cemilan, atau skincare baru karena merasa “murah” sering tidak disadari. Padahal kalau dikalkulasi bulanan, nominalnya lumayan banget. Kaum mendang-mending sering merasa no big deal, padahal efeknya bikin target keuangan makin jauh.

Coba hitung uang yang kamu habiskan untuk pembelian kecil setiap minggu. Bisa jadi jumlahnya lebih besar daripada cicilan aset masa depan yang kamu impikan. Kalau terus dibiarkan, tujuan punya rumah atau dana darurat gak akan pernah tercapai.

4. Membandingkan diri terus-terusan sampai akhirnya bingung prioritas

ilustrasi perempuan membeli baju (freepik.com/freepik)
ilustrasi perempuan membeli baju (freepik.com/freepik)

Fenomena mendang-mending juga muncul ketika kamu terus membandingkan gaya hidup dengan orang lain. “Mending beli ini, soalnya teman juga pakai” atau “mending jalan-jalan aja daripada investasi”, kalimat kayak gini sering terdengar. Sayangnya, membandingkan diri tanpa mengenal prioritas bikin keuangan berantakan.

Setiap orang punya kondisi dan kebutuhan finansial berbeda. Kalau kamu menyesuaikan gaya hidup demi validasi orang lain, kamu hanya memupuk penyesalan di masa depan. Lebih baik pegang teguh prioritas sendiri dan fokus pada apa yang betul-betul penting.

5. Merasa sudah hemat, padahal cuma menunda masalah

ilustrasi perempuan membuka dompet (freepik.com/bearfotos)
ilustrasi perempuan membuka dompet (freepik.com/bearfotos)

Kadang kaum mendang-mending merasa menang karena tidak membeli barang mahal sekarang. Tapi kalau kebutuhan itu sifatnya penting, kamu tetap harus memenuhinya nanti. Bedanya, kamu hanya menunda, bukan benar-benar menghemat.

Contohnya, menunda servis kendaraan atau perawatan rumah demi alasan hemat, padahal kerusakannya bisa makin parah. Akhirnya kamu harus mengeluarkan biaya lebih besar di kemudian hari. Jangan terkecoh rasa puas sesaat, karena finansial sehat butuh rencana jangka panjang.

Jebakan kaum mendang-mending memang kelihatan sepele, tapi kalau dibiarkan terus, bisa bikin masa depan finansial kamu stuck di tempat. Gak ada salahnya kok sesekali memanjakan diri, asalkan tetap dalam batas wajar. Yuk, lebih cermat membaca prioritas supaya impian keuangan kamu gak cuma jadi angan-angan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us