Kenali 6 Keputusan Keuangan Terburuk dan Cara Memulihkannya

Setiap orang pasti pernah membuat keputusan keuangan yang kurang tepat, termasuk kamu. Mulai dari pengeluaran impulsif hingga menunda investasi, kesalahan seperti ini memang sering terjadi.
Namun, hal yang lebih penting adalah bagaimana kamu belajar dari kesalahan tersebut dan mengambil langkah untuk memperbaikinya. Dilansir dari Clever Girl Finance, berikut adalah enam keputusan keuangan terburuk yang sering terjadi, lengkap dengan cara untuk memulihkan kondisi finansialmu!
1. Gak melindungi informasi pribadi

Di era digital, data pribadimu seperti nomor rekening, kartu kredit, atau identitas lainnya menjadi sasaran empuk para peretas, lho. Gak melindungi informasi ini dengan baik bisa berdampak serius, seperti pencurian identitas atau penyalahgunaan keuangan.
Cara memulihkan:
Segera periksa keamanan data pribadimu. Aktifkan fitur otentikasi dua langkah pada akun pentingmu dan gunakan kata sandi yang kuat serta unik untuk setiap akun. Selain itu, hindari berbagi informasi pribadi di situs yang tidak terpercaya, dan gunakan layanan pemantauan kredit untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan sejak awal.
2. Hidup terlalu mewah di usia 20-an

Memasuki usia 20-an, banyak orang tergoda untuk menikmati gaya hidup mewah. Gaji pertama sering kali dihabiskan untuk barang-barang yang sebenarnya gak esensial, seperti gadget terbaru atau liburan mewah. Padahal, kebiasaan ini dapat menghambat kamu dalam membangun fondasi keuangan yang kuat.
Cara memulihkan:
Mulailah dengan mengatur prioritas keuangan. Susun anggaran menggunakan metode seperti 50/30/20, di mana 50 oersen untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan atau investasi. Jangan lupa, menabung lebih awal memberikan keuntungan dari efek bunga majemuk, sehingga semakin cepat kamu memulai, semakin besar hasilnya di masa depan.
3. Meremehkan small goals

Banyak orang menganggap menabung sedikit demi sedikit gak signifikan. Padahal, tujuan kecil seperti menabung Rp50.000 per minggu atau melunasi cicilan kartu kredit dapat memberikan dampak besar dalam jangka panjang. Mengabaikan hal-hal kecil ini justru bisa membuatmu kehilangan motivasi untuk mencapai tujuan keuangan yang lebih besar.
Cara memulihkan:
Buatlah daftar tujuan keuangan jangka pendek yang mudah dicapai. Misalnya, membangun dana darurat sebesar Rp1 juta dalam tiga bulan atau melunasi satu cicilan kecil. Setelah berhasil mencapainya, jadikan itu sebagai momentum untuk mengatur tujuan yang lebih besar, seperti menabung untuk investasi atau pendidikan.
4. Menunda keputusan keuangan penting

Menunda hal-hal penting seperti menabung, melunasi utang, atau memulai investasi adalah kesalahan yang sering dilakukan banyak orang. Penundaan ini biasanya terjadi karena merasa ‘masih ada waktu.’ Padahal, semakin lama kamu menunda, semakin banyak peluang yang terlewat, dan semakin besar beban finansial di masa depan.
Cara memulihkan:
Mulailah dengan langkah kecil yang konkret. Jika kamu memiliki utang, fokuslah pada utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu. Kalau kamu baru ingin berinvestasi, pilih produk yang sederhana seperti reksa dana pasar uang. Tetapkan tenggat waktu untuk setiap tujuanmu agar kamu lebih terdorong untuk bertindak.
5. Gak memiliki akuntabilitas

Ketika gak ada mekanisme atau seseorang yang membantumu memantau keuangan, kamu akan lebih rentan membuat kesalahan. Kebiasaan menunda, mengabaikan anggaran, atau menyerah pada godaan belanja bisa menjadi semakin sulit diatasi. Akibatnya, tujuan keuanganmu terancam gak tercapai.
Cara memulihkan:
Carilah teman, keluarga, atau mentor yang bisa menjadi pendamping keuanganmu. Berbagi tujuan finansial dengan seseorang yang dipercaya akan membantumu tetap fokus dan termotivasi. Kamu juga bisa menggunakan aplikasi keuangan untuk melacak pengeluaran dan pemasukan secara rutin, sehingga kamu memiliki gambaran yang jelas tentang kondisi finansialmu.
6. Selalu membeli barang baru

Membeli barang baru memang terlihat lebih menarik, tetapi sering kali ini adalah keputusan yang boros. Banyak barang, seperti furniture, elektronik, atau bahkan mobil, sebenarnya bisa dibeli dalam kondisi bekas dengan kualitas yang masih sangat baik. Mengabaikan opsi ini membuat kamu kehilangan peluang untuk menghemat.
Cara memulihkan:
Pertimbangkan untuk membeli barang second-hand yang masih dalam kondisi bagus. Misalnya, carilah furniture bekas di marketplace online atau pertimbangkan membeli tas branded preloved yang lebih murah. Uang yang berhasil kamu hemat dari keputusan ini bisa dialokasikan untuk menabung atau memenuhi kebutuhan lain.
Kesalahan keuangan memang bisa terjadi pada siapa saja, tapi itu bukan akhir dari segalanya. Hal yang terpenting adalah bagaimana kamu menyadari kesalahan tersebut dan berkomitmen untuk berubah.
Mulailah dengan langkah kecil, terus belajar, dan jangan takut untuk meminta bantuan jika diperlukan. Dengan konsistensi dan usaha, kamu pasti bisa memperbaiki kondisi finansialmu dan mencapai kebebasan finansial yang kamu impikan!