Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kredit UMKM Maybank Indonesia Tumbuh 10 Persen, Jadi Rp20,9 T

ilustrasi Maybank Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - PT Maybank Indonesia Tbk (BNII) berhasil melanjutkan pertumbuhan kredit usaha mikro kecil menengah (UMKM) hingga tahun ini. Pada 2023 silam, Maybank Indonesia mencatatkan pertumbuhan kredit UMKM yang lebih baik dari industri secara keseluruhan di Indonesia.

Mengutip data Statistik Perbankan Indonesia, Head of SME Banking Maybank Indonesia, David Wongso mengatakan, pertumbuhan kredit UMKM secara industri pada 2023 dibandingkan 2022 cenderung negatif.

"Jadi kalau secara industri, total portofolio kredit UMKM di Indonesia 2022 ke 2023 itu turun bapak ibu sekalian, turun sekitar 2,6 persen. SME Banking, Maybank Indonesia terima kasih banyak dengan nasabah kami memberikan dukungan terus-menerus sehingga kita bisa tumbuh tahun lalu sekitar 7,4 persen," tutur David dalam Media Workshop UKM Maybank Indonesia, di Jakarta, Selasa (19/11/2024).

1. Pertumbuhan kredit UMKM Maybank Indonesia

Workshop SME Banking Maybank Indonesia pada Selasa (19/11/2024). (dok. Maybank)

Namun, jika melihat kondisi saat ini, David mengatakan bahwa kredit UMKM secara industri mampu tumbuh positif sebesar 1,6 persen per Agustus 2024.

Hal itu pun sejalan dengan SME Banking Maybank Indonesia yang mencatatkan pertumbuhan kredit UMKM sebesar 10 persen sejak periode Desember 2023 (Rp18,99 triliun) menjadi Rp20,9 triliun per September 2024 atau ada peningkatan sebesar Rp1,91 triliun.

"Lalu kalau kita lihat dari sisi pertumbuhan kredit di Maybank Indonesia, dalam hal ini SME Banking, secara year on year kita tumbuh 17,4 persen (Rp3,19 triliun) posisi Agustus dan kalau data September kita bahkan tumbuh year on year kita sekitar 21 persen," ujar David.

2. Maybank catatkan pertumbuhan pendanaan

Maybank Indonesia terus mengembangkan layanan digital untuk memudahkan nasabah. (Instagram/maybankid)

Selain dari sisi kredit, SME Banking Maybank Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan pendanaan atau funding (Current Account Saving Account/CASA). Pertumbuhan itu terjadi secara year on year/yoy (September 2023-September 2024) maupun year to date/ytd (Desember 2023-September 2024).

"Dari sisi fundingnya kita, itu juga tumbuh. Kita tumbuh secara year on year 18 persen dan secara year to date 23 persen. Jadi apa yang kami lakukan, pembiayaan kami ini sangat solid didukung oleh pertumbuhan dari sisi dana nasabah Maybank Indonesia. Tentu ini satu kehormatan kembali," tutur David.

3. Pertumbuhan kredit UMKM mengalami perlambatan

Workshop SME Banking Maybank Indonesia pada Selasa (19/11/2024). (dok. Maybank)

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa pertumbuhan kredit UMKM melambat dan lebih rendah dari tahun sebelumnya. Hal itu tidak terlepas dari beberapa faktor seperti belum pulihnya dunia usaha, adanya pelunasan, dan hapus buku yang dilakukan oleh bank penyalur kredit UMKM.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengungkapkan, perlambatan tersebut sejalan dengan risiko kredit UMKM yang juga terus meningkat. Hal itu ditandai dengan rasio kredit macet alias non-performing loan (NPL) yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Adapun per September 2024, NPL perbankan tercatat sebesar 4 persen, sedangkan pada periode sama tahun lalu ada pada level 3,88 persen. Rinciannya, rasio NPL kredit mikro sebesar 3,25 persen, kredit usaha kecil 4,22 persen, dan dan kredit usaha menengah mencapai 5,17 persen.

"Kondisi tersebut menyebabkan perbankan lebih berhati-hati (prudent) ketika akan menyalurkan kredit kepada pelaku UMKM," ucap Dian.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us