Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Langkah yang Harus Dilakukan agar Terbebas dari Utang

Ilustrasi hutang (pixabay.com/Rilsonav)
Ilustrasi hutang (pixabay.com/Rilsonav)

Utang piutang adalah hal wajar yang terjadi dalam masyarakat. Bukan hanya kalangan ekonomi bawah, kalangan ekonomi menengah ke atas pun nyatanya masih banyak yang terjebak dalam utang. Walaupun terdengar lumrah, memiliki utang menjadi beban tersendiri bagi yang mengalaminya. Hidup menjadi tidak tenang karena dikejar deadline pembayaran.

Hal yang harus dilakukan bagi orang yang terjerat utang adalah melunasinya dengan segera. Berikut hal-hal yang dapat dilakukan jika kamu ingin cepat melunasi utang.

1. Jual aset

Ilustrasi menjual mobil (pixabay.com/andreas160578)

Jika kamu masih memiliki aset yang dapat dijual, misalnya kendaraan, lebih baik jual aset tersebut untuk menutup utangmu. Apalagi jika aset yang kamu miliki masih dalam status kredit, akan lebih baik jika dilepas untuk dijual kemudian hasil penjualan dialokasikan untuk menutup utang yang berjalan.

Sebagian orang berfikir berat untuk menjual aset karena berbagai macam pertimbangan. Namun, coba pikirkan kembali, bukankah lebih baik memulai dari nol daripada memulai dari minus?

2. Jangan malu menurunkan gaya hidup

Ilustrasi sepeda motor (pixabay.com/viarami)

Menurunkan gaya hidup adalah salah satu langkah tepat agar utang cepat lunas. Seandainya kamu terbiasa mengendarai mobil tapi ternyata mobilmu sudah terjual demi melunasi utang, maka tak perlu malu jika untuk sementara kamu menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi.

Mengendarai motor akan lebih hemat dari segi biaya bahan bakar dan parkir. Terapkan mindset bahwa hidup sederhana tanpa utang lebih menenangkan dibandingkan hidup mewah namun penuh beban karena utang menggunung. 

3. Lunasi utang segera dimulai dari yang berbunga tinggi

Ilustrasi membayar pinjaman (pixabay.com/Raten_Kauf)

Jika kamu memiliki beberapa pinjaman, maka prioritaskan untuk dibayarkan terlebih dahulu adalah yang berbunga paling tinggi. Hal ini bertujuan agar kamu segera terbebas dari beban bunga yang semakin hari semakin bertambah.

Pinjaman dengan bunga tinggi ini jika diabaikan maka kemungkinan terburuk adalah pinjamanmu semakin hari akan semakin besar karena adanya tambahan biaya bunga. Hal ini akan membuatmu semakin berat untuk melunasinya.

4. Datangi pemberi utang

ilustrasi berjabat tangan (pixabay.com/styles66)

Mendatangi pemberi utang atau pinjaman menjadi langkah wajib, terutama jika kamu memang belum mampu melunasinya pada waktu yang telah dijanjikan. Sampaikan pada pemberi pinjaman dengan jujur tentang kondisi keuanganmu saat ini dan minta kelonggaran waktu yang sekiranya kamu mampu untuk melunasi pinjaman tersebut. Jika memungkinkan sampaikan juga apa rencana yang akan kamu lakukan dalam upaya melunasi utangmu.

Mendatangi pemberi pinjaman akan membuat si pemberi pinjaman lebih mempercayaimu karena dinilai kamu memiliki itikad baik untuk melunasi utang. Hal ini juga akan memberimu rasa tenang sehingga lebih fokus dalam usaha melunasi utang.

5. Cari tambahan pemasukan

Ilustrasi bekerja (pixabay.com/geralt)

Untuk menghindari metode gali lubang tutup lubang, mencari tambahan pemasukan adalah hal yang harus dilakukan. Apalagi jika penghasilanmu saat ini tidak cukup untuk menutup biaya kebutuhan dan membayar utang yang ada.

Pikirkan bagaimana caranya mendapatkan penghasilan tambahan di luar penghasilan pokok yang ada saat ini. Kamu bisa bekerja paruh waktu, berdagang, atau melakukan hal lain yang dapat menambah penghasilan.

Melunasi utang ibarat kamu melepaskan beban berat di pundakmu. Walau dalam prosesnya membutuhkan usaha yang tak mudah, kamu bisa berjalan lebih ringan bahkan berlari lebih cepat setelah beban itu dilepaskan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jumawan Syahrudin
EditorJumawan Syahrudin
Follow Us