Lapangan Kerja AS Bertambah, Potensi Pemangkasan Suku Bunga Pupus

- Sektor pemerintahan menjadi penyumbang terbesar dalam penambahan pekerjaan dengan kenaikan 73 ribu orang, terutama dari perekrutan di tingkat negara bagian dan lokal.
- Jumlah tenaga pendidik juga naik signifikan sebanyak 40 ribu orang.
Jakarta, IDN Times – Jumlah lapangan pekerjaan di Amerika Serikat (AS) bertambah 147 ribu pada Juni 2025. Data Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) menunjukkan angka ini lebih tinggi dari perkiraan 110 ribu, dan sedikit di atas revisi Mei yang mencapai 144 ribu.
Tingkat pengangguran turun menjadi 4,1 persen, padahal sebelumnya diperkirakan naik ke 4,3 persen. Jeff Schulze dari ClearBridge Investments mengatakan, kondisi ini menunjukkan pasar tenaga kerja tetap kuat.
“Laporan pekerjaan yang solid pada bulan Juni mengonfirmasi bahwa pasar tenaga kerja tetap teguh dan menutup pintu untuk pemotongan suku bunga pada bulan Juli,” ujar Schulze, dikutip dari CNBC International, Jumat (4/7).
1. Pemerintah dan sektor kesehatan paling banyak menyerap tenaga kerja

Sektor pemerintahan menjadi penyumbang terbesar dalam penambahan pekerjaan dengan kenaikan 73 ribu orang, terutama dari perekrutan di tingkat negara bagian dan lokal. Jumlah tenaga pendidik juga naik signifikan sebanyak 40 ribu orang. Namun, pemerintah federal justru kehilangan 7 ribu posisi akibat pemangkasan dari Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang dipimpin Elon Musk.
Dari sektor swasta, bidang kesehatan menambah 39 ribu pekerjaan, sedangkan sektor bantuan sosial menyumbang 19 ribu. Sektor konstruksi naik 15 ribu, namun manufaktur kehilangan 7 ribu posisi. Sektor lain mengalami perubahan kecil.
2. Tarif Trump dan kebijakan suku bunga pengaruhi ekonomi AS

Kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump masih menimbulkan kekhawatiran di kalangan ekonom, meskipun pasar saham sempat pulih setelah sebelumnya anjlok 15 persen. Gedung Putih kerap meremehkan dampak tarif, walau tekanan harga barang terus meningkat. Kelompok konsumen dan pelaku usaha juga mengeluhkan situasi tersebut.
Pemerintah AS baru saja mencapai kesepakatan tarif dengan Vietnam, yang sebelumnya terancam dikenai tarif 46 persen. Lewat perjanjian itu, Vietnam sepakat tarif diturunkan jadi 20 persen, sementara produk ekspor AS ke Vietnam tetap bebas bea.
Di sisi lain, Trump terus mendorong bank sentral AS atau Federal Reserve memangkas suku bunga acuan yang saat ini masih di kisaran 4,25 hingga 4,5 persen.
“Sebenarnya, kami menahan diri ketika kami melihat besarnya tarif,” kata Ketua Federal Reserve Jerome Powell, dikutip dari The Guardian, Kamis (3/7).
Powell menambahkan, proyeksi inflasi AS melonjak akibat dampak tarif tersebut.
3. Pengangguran turun, tapi partisipasi kerja ikut merosot

Turunnya tingkat pengangguran sebagian disebabkan makin sedikit orang yang aktif bekerja atau mencari kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja turun ke 62,3 persen, angka terendah sejak akhir 2022, karena ada tambahan 329 ribu orang yang keluar dari pasar tenaga kerja.
Namun, jumlah pekerja penuh waktu justru meningkat sebanyak 437 ribu, sedangkan posisi paruh waktu berkurang 367 ribu. Pasar saham AS langsung melonjak setelah laporan ini dirilis, disusul kenaikan imbal hasil Treasury dalam sesi perdagangan yang dipersingkat menjelang libur Hari Kemerdekaan AS pada Jumat (4/7) waktu setempat.
Dengan kondisi ini, peluang pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (the Fed) pada Juli 2025 hampir dipastikan tertutup.