6 Perbedaan Barcode dan QR Code, Jenis Data hingga Cara Kerja

Sering kali dianggap sama, ternyata ada sejumlah perbedaan barcode dan QR code yang masih jarang diketahui, lho. Padahal, kedua istilah ini hampir setiap saat kamu gunakan dalam keseharian. Dalam pembayaran dengan sistem digital (digital payment) misalnya, kamu kerap memanfaatkan kode-kode ini.
Cara kerja barcode dan QR code sama-sama sebagai alat identifikasi berupa kode visual yang menyimpan informasi berupa teks, angka, URL, hingga gambar di dalamnya. Namun, keduanya ternyata berbeda.
Lantas, apa saja perbedaan barcode dan QR code? Nah, melalui artikel ini, IDN Times akan memberikan penjelasannya mengenai berbagai perbedaan dari jenis kode yang menjadi alat identifikasi tersebut. Yuk, simak!
1. Pengertian

Sebelum membahas perbedaan barcode dan QR code, ada baiknya kamu mengetahui terlebih dahulu apa definisi dari keduanya. Barcode adalah kode berbentuk garis-garis hitam dan putih dengan beragam ukuran yang dapat menyimpan sejumlah informasi produk.
Mulai dari nomor seri, tanggal kadaluarsa, harga, dan berbagai data penting lainnya. Secara umum, kamu bisa menemukan barcode pada belakang kemasan produk makanan dan minuman, buku, serta barang lainnya.
Sedangkan, Quick Response atau QR code adalah kode berupa kotak-kotak hitam dan putih yang berpola untuk menyimpan informasi yang lebih kompleks, seperti angka, teks, URL, hingga gambar. Biasanya, QR code sering digunakan sebagai metode pembayaran transaksi cashless, informasi yang tercantum pada media sosial, website, hingga aplikasi.
2. Jenis data

Salah satu perbedaan barcode dan QR code yang cukup mudah terlihat adalah pada jenis datanya. Mungkin kamu sering melihat di bawah kode barcode sering kali ada kumpulan angka dan huruf yang tersusun menjadi satu.
Nah, angka-angka dan huruf ini jika diinput ke dalam komputer biasanya berisi informasi mengenai suatu produk yang tercantum pada barcode. Berbeda dengan QR code, bentuk kode hanya berupa gambar kotak berwarna hitam dan putih yang membentuk suatu pola tertentu.
Jika di-scan, QR code secara otomatis akan memunculkan informasi berupa URL, gambar, suara, hingga digunakan untuk memudahkan proses transaksi.
3. Kapasitas data

Selain dari segi jenis datanya, perbedaan barcode dan QR code juga berbeda dari kemampuan masing-masing kode untuk menyimpan data di dalamnya. Untuk barcode, umumnya memiliki kapasitas data yang cukup terbatas, yakni hanya sekitar 20-25 karakter.
Sebaliknya, QR code justru mampu menyimpan data dengan kapasitas yang lebih besar, hingga mencapai 7000 karakter.
4. Alat pemindai

Mungkin beberapa di antara kamu sudah mengenal perbedaan barcode dan QR code yang satu ini. Iyap, seperti yang telah diketahui, saat sedang berbelanja di supermarket atau toko-toko yang perlu memindai kode produk ketika ingin membayar, pasti selalu tersedia alat pemindai atau yang akan membaca kode dengan sinar laser atau cahaya di dalamnya.
Selain itu, alat pemindai ini pun perlu diletakkan dari jarak yang dekat untuk membaca barcode saat sedang men-scan produk. Lain halnya pada QR code, ia tidak memerlukan alat khusus untuk membaca kodenya, kamu bisa scan QR code dari kamera smartphone atau tablet yang mendukung.
Tak hanya itu, memindai QR code juga tidak harus dari jarak yang sangat dekat untuk bisa terdeteksi dan dibaca oleh smartphone. Asalkan kamera tidak blur dan mengenai pola kode, maka proses scan QR code akan berhasil.
5. Kecepatan memindai kode

Apakah kamu pernah mengalami saat kasir sedang memproses barang belanjaanmu dengan scan barcode pada produk, tapi memerlukan waktu yang cukup lama karena produk tidak ter-scan? Alhasil, biasanya kasir akan meng-input kode pada kemasan secara manual. Nah, ini dia yang menjadi perbedaan barcode dan QR code berikutnya.
Seperti pada kasus tersebut, kecepatan barcode dalam memindai kode memang sudah cepat, yakni kurang lebih selama 100 milidetik dalam sekali bidikan. Namun, QR code justru memiliki kecepatan pembacaan yang jauh lebih unggul, yaitu sekitar 10 milidetik dan mampu memindai beberapa kode dalam sekali scan.
6. Cara kerja

Jika dilihat berdasarkan proses pembuatannya, cara kerja barcode dan QR code sangatlah berbeda. Simak perbedaan barcode dan QR code sesuai dengan cara kerjanya berikut ini.
Barcode
- Barcode dibuat menggunakan perangkat lunak khusus yang bisa mengubah data jadi kode biner (0 dan 1), yang digambarkan dalam garis-garis hitam dan putih.
- Barcode dicetak menggunakan printer khusus pada media yang sesuai, seperti kertas, plastik, atau logam.
- Barcode bekerja dengan bantuan alat pemindai yang memiliki sensor untuk mengubah sinyal optik menjadi sinyal elektrik.
- Sinyal elektrik dari alat pemindai nantinya dikirim ke komputer atau sistem tertentu yang mampu menguraikan kode biner menjadi data aslinya.
QR Code
- QR code dibuat menggunakan perangkat lunak khusus yang bisa mengubah data jadi kode biner (0 dan 1), yang digambarkan dalam kotak-kotak berpola hitam dan putih.
- QR code umumnya dihasilkan secara digital, tapi bisa juga dicetak pada sebuah media yang sama seperti barcode. Misalnya, untuk keperluan transaksi offline di toko yang menggunakan QRIS.
- QR code dapat dibaca menggunakan kamera smartphone atau tablet yang memiliki aplikasi pembaca kode untuk mengenali pola QR code, dan kemudian menguah kode biner menjadi data asli.
Well, itu dia enam perbedaan barcode dan QR code, salah satunya berbeda dari segi jenis dan kapasitas data, alat pemindai, hingga cara kerja keduanya. Setelah ini, jangan sampai salah mengira atau tertukar lagi antara barcode dan QR code, ya.
Apakah kamu tertarik dengan ulasan di atas, dan ingin membaca artikel yang membahas berbagai topik menarik lainnya? Yuk langsung saja kunjungi dan kepoin situs IDN Times!
Penulis: Muti’ah Nur Rahmah