4 Pertanyaan Pemula saat Pertama Kali Berinvestasi di Bitcoin
- Bitcoin menjadi instrumen investasi menarik, namun fluktuatif.
- Pemula perlu memahami keamanan, cara membeli, dan risiko investasi Bitcoin.
- Strategi DCA dapat membantu mengurangi risiko investasi Bitcoin.
Bitcoin menjadi salah satu instrumen investasi yang paling banyak menarik perhatian di beberapa tahun terakhir. Namun, memang nilainya cenderung fluktuatif, sehingga membuat banyak investor pemula penasaran, sekaligus ragu dalam memulainya.
Sebelum benar-bebar terjun lebih jauh pada investasi Bitcoin, maka penting bagi pemula untuk memahami dasar-dasar investasi Bitcoin agar nantinya tidak hanya ikut-ikutan tren semata. Berikut ini merupakan beberapa pertanyaan pemula yang sering muncul pada saat pertama kali berinvestasi di Bitcoin.
1. Apakah Bitcoin itu aman untuk investasi?
Pertanyaan ini sering kali menjadi hal pertama yang muncul di benak para pemula karena memang Bitcoin masih dianggap sebagai aset dengan risiko yang tinggi. Faktanya keamanan investasi Bitcoin sangat bergantung pada cara penyimpanan aset digital dan juga pemilihan platform trading yang nantinya akan digunakan.
Bitcoin menggunakan teknologi blockchain yang sulit diretas, namun tetap ada ancaman dari peretasan bursa dan kesalahan dari pengguna itu sendiri. Oleh sebab itu, penting untuk selalu menyimpan Bitcoin di wallet yang terpercaya dan mengaktifkan fitur keamanan tambahan seperti autentikasi dua faktor.
2. Bagaimana cara membeli Bitcoin?
Banyak pemula yang mungkin kebingungan pada saat harus membeli Bitcoin, sebab apakah memang harus membeli secara penuh atau bisa dengan nominal yang kecil terlebih dahulu. Kabar baiknya ternyata Bitcoin dapat dibeli dalam jumlah kecil sesuai dengan kemampuan modal, sehingga tidak perlu menunggu memiliki dana yang besar terlebih dahulu untuk membeli Bitcoin.
Pemula bisa menggunakan aplikasi exchange resmi yang telah terdaftar dan diawasi oleh otoritas keuangan setempat. Prosesnya cukup mudah, yaitu dengan membuat akun, melakukan verifikasi identitas, lalu membeli sesuai dengan jumlah saldo yang memang ingin dimiliki.
3. Apa risiko utama berinvestasi di Bitcoin?
Nilai Bitcoin yang naik turun secara tajam ternyata menjadi salah satu risiko terbesar yang harus disadari sejak awal. Kondisi ini bisa membuat Bitcoin lebih cocok untuk investor yang memang siap dalam menghadapi volatilitas dan juga tidak mudah panik ketika harganya menurun.
Risiko lain yang datang bisa berasal dari regulasi pemerintah yang rentan mengalami perubahan sewaktu-waktu, sehingga bisa memengaruhi harga. Oleh sebab itu, para pemula memang perlu memahami bahwa investasi Bitcoin bukan jalan cepat untuk menjadi kaya, melainkan memerlukan perencanaan yang matang.
4. Kapan waktu yang tepat untuk membeli Bitcoin?
Pemula sering bertanya apakah sebaiknya membeli Bitcoin ketika harganya naik atau justru menunggu pada saat turun. Kenyataannya tidak ada yang bisa memprediksi dengan pasti kapan harga Bitcoin tersebut berada pada titik yang terbaik.
Strategi yang umum dipakai adalah metode Dollar Cost Averaging (DCA), yaitu membeli secara rutin dalam jumlah kecil tanpa memerdulikan harga yang sedang naik turun. Dengan cara ini, investor dapat mengurangi risiko membeli di harga yang sedang tinggi, sekaligus membangun portofolio secara bertahap.
Investasi di Bitcoin memang menarik, namun tetap memerlukan pemahaman dasar agar tidak sampai salah langkah. Pertanyaan terkait cara membeli keamanan risiko dan waktu terbaik untuk membeli merupakan hal yang wajar muncul bagi para pemula. Namun, ingatlah untuk selalu mengelola risiko dan tidak menerus seluruh dana di satu instrumen termasuk Bitcoin!
