Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Purbaya Tegaskan Pasar Modal Harus Bersih dari Saham Gorengan

WhatsApp Image 2025-10-10 at 18.30.36.jpeg
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam Media Gathering di Bogor. (IDN Times/Triyan).
Intinya sih...
  • Masih banyak praktik saham gorengan
  • Minat anak muda berinvestasi bisa drop jika manipulasi dibiarkan
  • Menkeu Purbaya masih pertimbangkan usulan insentif di pasar modal
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bogor, IDN Times – Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menegaskan pentingnya penegakan hukum terhadap praktik manipulasi harga atau “saham gorengan” di pasar modal.

Ia menilai, upaya pembersihan pasar modal harus menjadi prioritas agar kepercayaan publik, terutama generasi muda, tidak hilang.

“Kalau selama setahun bersih-bersih saja, sementara saya masih bisa lihat saham digoreng, berarti ada yang salah. Saya mengamati pasar saham juga, dan tahu ada yang goreng-goreng. Sebagian malah saya kenal,” ujar Purbaya dalam Media Gathering Kemenkeu di Bogor, dikutip Sabtu (11/10/2025).

1. Masih banyak praktik saham gorengan

Pengunjung berjalan didekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)
Pengunjung berjalan didekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Purbaya menyebut, masih banyak pihak yang terlibat dalam praktik saham gorengan, tetapi hanya sedikit yang benar-benar dijatuhi sanksi oleh otoritas seperti Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Selama puluhan tahun kita tahu banyak penggoreng saham di pasar modal, tapi yang dihukum sangat sedikit. Dulu perusahaan Danareksa hampir bangkrut karena kejebak penggoreng. Asabri dan Jiwasraya juga sebagian terkait praktik serupa,” katanya.

2. Minat anak muda berinvestasi di pasar modal bisa drop jika praktik manipulasi dibiarkan

ilustrasi APBN (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi APBN (IDN Times/Aditya Pratama)

Ia menilai, pembiaran praktik curang di pasar saham dapat menghambat perkembangan pasar modal Indonesia, khususnya dalam menarik minat generasi muda.

“Kalau hal ini tidak dibereskan, nanti minat Gen Z atau kalangan anak muda untuk berinvestasi bisa hilang. Padahal 50 persen investor sekarang adalah anak muda. Kalau mereka hilang, pasar modal tidak akan berkembang,” bebernya.

Sebaliknya, jika pasar modal dapat dibersihkan dan dijaga integritasnya, Purbaya optimistis kepercayaan publik akan meningkat.

“Kalau pasar dirapikan, mereka akan berani masuk. Mereka akan melihat bahwa ini fair game ada yang kalah, ada yang menang, tapi tidak dimanipulasi,” ujarnya.

3. Menkeu Purbaya masih pertimbangkan usulan insentif di pasar modal

Ilustrasi insentif (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi insentif (IDN Times/Arief Rahmat)

Terkait usulan insentif pasar modal, Purbaya mengatakan pemerintah akan mempertimbangkannya.

BEI sebelumnya mengajukan sejumlah usulan keringanan pajak, termasuk pengurangan pajak atas transaksi di atas batas tertentu, serta agar pajak tidak dikenakan dua kali pada transaksi jual-beli saham.

“Mereka minta kalau di atas sekian persen pajaknya dikurangin, dan supaya pajak tidak dua kali cukup sekali saja, misalnya saat transaksi jual. Saya dukung kalau mereka juga bekerja lebih keras menjaga integritas pasar modal,” kata Purbaya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us

Latest in Business

See More

Menkeu Purbaya Sebut Posisi Utang Masih Kategori Aman

11 Okt 2025, 16:42 WIBBusiness