Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu Sudah Siap Investasi Emas, Bukan Cuma Ikut-ikutan

ilustrasi emas (vecteezy.com/nadn77017406055)
Intinya sih...
  • Investasi emas harus didasari tujuan finansial yang jelas, bukan ikut-ikutan tren.
  • Kesiapan mental dan pemahaman risiko investasi emas sangat penting sebelum memutuskan untuk membeli.
  • Pemahaman teknis pembelian, penyimpanan emas, serta konsistensi dalam investasi menunjukkan kesiapan untuk berinvestasi emas.

Beberapa orang mulai melirik investasi emas karena tergiur tren yang terus dibicarakan selama beberapa tahun ke belakang. Banyak yang merasa tertarik hanya karena melihat orang lain sukses atau tampak mapan berkat logam mulia satu ini. Padahal, kesiapan untuk mulai berinvestasi emas itu bukan cuma soal punya uang atau ikut-ikutan teman.

Investasi emas bukan keputusan impulsif yang bisa diambil setelah scrolling media sosial semalaman. Dibutuhkan kesiapan mental, pemahaman dasar, dan tujuan keuangan yang jelas sebelum memutuskan membeli emas batangan. Kalau tidak, alih-alih untung, yang ada malah ikut terbawa arus tanpa arah. Nah, apakah sudah berada di fase siap atau belum untuk investasi emas? Coba lihat lima tanda berikut ini.

1. Kamu wajib punya tujuan keuangan yang jelas sebelum investasi emas

ilustrasi tujuan keuangan (vecteezy.com/Prakasit Khuansuwan)

Kalau kamu sudah mulai memikirkan alasan spesifik kenapa ingin beli emas, ini tanda awal bahwa kamu gak sekadar ikut-ikutan. Sebagai contoh, kamu ingin simpanan aman dengan investasi emas untuk dana pensiun, tabungan jangka panjang, atau bahkan bekal pendidikan anak kelak. Punya target yang jelas, bikin kamu gak gampang panik kalau harga emas turun sesaat, karena kamu tahu arah tujuanmu.

Bandingkan dengan orang yang beli emas hanya karena semua orang sedang melakukannya. Mereka cenderung bingung ketika pasar bergerak naik turun. Sementara kamu yang sudah paham tujuannya, akan tetap tenang karena tahu kenapa membeli emas sejak awal. Investasi yang didasari alasan kuat, akan lebih tahan lama.

2. Kamu paham risiko dan bukan cuma fokus di keuntungan

ilustrasi risiko (vecteezy.com/Panuwat Dangsungn)

Orang yang siap berinvestasi emas pasti tahu bahwa nilai emas bisa naik, tapi juga bisa turun. Kalau kamu sudah memahami hal ini dan tetap merasa yakin, berarti kamu gak sedang bermimpi kosong soal untung besar dalam waktu cepat. Kamu tahu bahwa emas cocok untuk jangka panjang, bukan buat cari cuan cepat.

Kesiapan ini menunjukkan bahwa kamu gak gampang terpengaruh omongan orang yang hanya menonjolkan sisi positifnya saja. Justru kamu mencari informasi secara seimbang, mempertimbangkan sisi risiko, dan gak buru-buru ambil keputusan. Ini cara berpikir yang matang dan jadi bekal penting sebelum mulai investasi.

3. Kamu sudah punya dana darurat dan keuangan stabil

ilustrasi dana darurat (vecteezy.com/Wongsakorn Napaeng)

Kalau gaji bulananmu sudah cukup buat kebutuhan pokok dan kamu punya simpanan dana darurat, ini pertanda kamu siap masuk ke tahap berikutnya, yaitu investasi. Artinya, kamu gak lagi hidup dari gaji ke gaji atau galau kalau ada pengeluaran mendadak. Perlu diketahui kalau emas bukan investasi bagi mereka yang masih kesulitan mengatur arus keuangan.

Orang yang belum punya pondasi keuangan kuat, sebaiknya jangan buru-buru beli emas. Kalau kepepet, bisa-bisa malah dijual lagi dalam waktu dekat dan kena rugi karena harga belum naik. Tapi kalau kamu sudah punya kendali atas pengeluaran dan penghasilan, emas bisa jadi langkah selanjutnya yang tepat.

4. Kamu sudah tahu cara membeli dan menyimpan emas yang aman

ilustrasi membeli emas (vecteezy.com/sasirin pamai)

Kesiapan investasi juga terlihat dari pemahamanmu soal teknis pembelian dan penyimpanan emas. Kalau kamu sudah tahu bedanya emas batangan dengan perhiasan, tahu tempat beli yang terpercaya, dan paham cara menyimpan emas dengan aman, ini pertanda kamu gak asal coba-coba. Kamu tahu apa yang dilakukan.

Banyak orang tertarik beli emas tapi bingung ketika disuruh pilih antara emas Antam dan UBS. Bahkan ada yang baru tahu kalau emas harus disimpan di tempat aman seperti safe deposit box. Kalau kamu sudah siap dengan strategi penyimpanan dan tahu risiko logistiknya, itu artinya kamu bukan investor musiman.

5. Kamu konsisten dan gak takut mulai dari jumlah kecil

ilustrasi emas (vecteezy.com/Bigc Studio)

Orang yang siap investasi emas gak akan malu meski mereka mulai beli emas dari 0,5 gram. Justru mereka tahu bahwa konsistensi lebih penting dari jumlah besar di awal. Kalau kamu punya kebiasaan membeli emas secara berkala meski nominalnya kecil, hal itu jadi indikasi kalau kamu punya disiplin dan pemahaman jangka panjang.

Orang yang cuma ikut tren, biasanya ingin hasil besar dalam waktu singkat. Namun kamu justru sabar dan paham bahwa emas bukan cara cepat jadi kaya. Dengan tetap konsisten meskipun belum banyak, kamu membangun kebiasaan yang kuat dan siap menghadapi perubahan pasar dengan tenang.

Investasi emas bukan perkara ikut tren atau coba-coba karena bosan. Kalau lima hal tadi terasa dekat dengan kondisimu, bisa jadi kamu memang sudah siap mulai melangkah.  Ketika kamu sudah tahu alasan, risiko, cara, dan bisa konsisten, emas bukan lagi sekadar logam kuning, tapi bentuk tanggung jawab finansial jangka panjang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us