Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tips buat Investor saat Harga Bitcoin Tergerus

Tips buat Investor saat Harga Bitcoin Tergerus
ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Harga Bitcoin (BTC) sempat terkoreksi dan menyentuh level 89 ribu dolar Amerika Serikat (AS) yang mencatat level terendah dalam tujuh bulan terakhir.
  • Selama empat hari berturut-turut, ETF Bitcoin di AS mengalami arus keluar dari total kepemilikan 441 ribu BTC menjadi sekitar 271 ribu BTC.
  • Harga Bitcoin mulai menunjukkan tanda penguatan seiring ekspektasi likuiditas yang membaik di AS. Namun, Indodax mencatat tekanan makro masih menahan langkah Bitcoin untuk naik lebih jauh.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Harga Bitcoin (BTC) sempat terkoreksi dan menyentuh level 89 ribu dolar Amerika Serikat (AS) yang mencatat level terendah dalam tujuh bulan terakhir.

Adapun penurunan itu terjadi pada awal pekan ini, tepatnya Selasa (18/11/2025). Penurunan itu terjadi di tengah kombinasi tekanan teknis, arus keluar dari ETF Bitcoin di AS, serta meningkatnya kekhawatiran pasar terkait rencana tarif baru pemerintahan AS.

1. ETF Bitcoin catatkan arus dana keluar 4 hari berturut

Tips buat Investor saat Harga Bitcoin Tergerus
ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Selama empat hari berturut-turut, ETF Bitcoin di AS mencatat arus keluar dari total kepemilikan 441 ribu BTC menjadi sekitar 271 ribu BTC. Puncaknya, terjadi redemption lebih dari 800 juta dolar AS dalam satu hari.

Situasi itu menambah tekanan jual, terutama setelah harga Bitcoin gagal bertahan di atas area 92 ribu dolar AS, dan turun melewati batas psikologis 90 ribu dolar AS.

Menurut analisis Indodax, sentimen pasar kian tertekan oleh rencana tarif hingga 500 persen yang diajukan Presiden AS, Donald Trump kepada negara-negara yang masih melakukan perdagangan dengan Rusia. Kebijakan tersebut memicu kekhawatiran baru di pasar global, terutama pada aset berisiko seperti kripto. Sejumlah altcoin besar turut terkoreksi, sementara indeks Fear & Greed merosot ke zona extreme fear.

2. Dilihat sebagai volatilitas jangka pendek

Tips buat Investor saat Harga Bitcoin Tergerus
ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Harga Bitcoin mulai menunjukkan tanda penguatan seiring ekspektasi likuiditas yang membaik di AS, terutama setelah The Fed berencana menghentikan penurunan neracanya dan membuka opsi operasi repo yang bisa menambah cadangan dana ke sistem keuangan.

Namun, Indodax mencatat tekanan makro masih menahan langkah Bitcoin untuk naik lebih jauh. Sentimen pasar tetap rapuh akibat inflasi yang belum jinak, sektor properti dan otomotif yang melemah, serta ketidakpastian menjelang keputusan suku bunga The Fed pada 10 Desember 2025 mendatang.

Vice President Indodax, Antony Kusuma menekankan bahwa kondisi pasar seperti ini merupakan bagian dari dinamika alami siklus kripto. Bahkan, dia melihatnya sebagai volatilitas jangka pendek.

“Pergerakan harga yang terjadi saat ini lebih banyak dipengaruhi faktor teknis dan sentimen global dalam jangka pendek. Fundamental aset digital tetap kuat, dan di situasi seperti ini penting bagi investor untuk mengambil keputusan secara tenang dan terukur,” ujar Antony, dikutip Jumat, (21/11/2025).

3. Utamakan manajemen risiko

Tips buat Investor saat Harga Bitcoin Tergerus
ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Antony menekankan, tekanan harga yang tajam kerap terjadi ketika pasar sedang menyesuaikan diri dengan kondisi global.

“Kami memahami koreksi cepat bisa membuat banyak investor merasa cemas. Namun fase seperti ini biasanya bersifat sementara dan pasar akan kembali bergerak lebih rasional setelah volatilitas mereda,” tutur Antony.

Menurut dia, volatilitas jangka pendek tidak mengubah pandangan jangka panjang para pelaku pasar berpengalaman. “Bagi investor jangka panjang, momen seperti ini sering dianggap sebagai peluang untuk menambah posisi secara bertahap,” ujar Antony.

Di tengah volatilitas yang meningkat, Indodax mengimbau seluruh investor untuk tetap mengutamakan manajemen risiko dan tidak melakukan keputusan emosional.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Saham Gorengan Masih Jadi Sorotan, Purbaya Tagih Bukti Penangkapan

21 Nov 2025, 22:44 WIBBusiness