5 Tips Menghemat Pengeluaran saat Kondisi Ekonomi Sedang Sulit

- Buat rincian anggaran untuk semua kebutuhan, termasuk kebutuhan pokok
- Belilah kebutuhan pokok saja dan hindari memuaskan hasrat sesaat
- Pangkas pengeluaran non-esensial seperti langganan aplikasi premium atau kopi mahal
Sebagian besar dari kita pasti pernah mengalami kesulitan ekonomi. Tiba-tiba kehilangan pekerjaan, terkena musibah, tabungan makin menipis, harga kebutuhan pokok serba naik, hingga sulit mendapatkan pekerjaan baru. Semua bisa terjadi secara bersamaan tanpa kita duga.
Dalam kondisi kesulitan ekonomi, kita harus pintar mengatur keuangan agar bisa bertahan. Menerapkan gaya hidup hemat dengan menekan pengeluaran, misalnya. Kalau masih bingung, ini beberapa tips menghemat pengeluaran saat kondisi ekonomi sedang sulit yang bisa kamu praktikkan.
1. Buat rincian anggaran untuk semua kebutuhan

Jangan lagi menghabiskan uang tanpa perhitungan. Pengeluaran akan sulit dikendalikan jika tidak ada perhitungan yang jelas. Mulai sekarang, buat rincian anggaran untuk setiap kebutuhan, terutama saat kondisi ekonomi sedang mencekik.
Tidak perlu bingung, kamu hanya perlu mencatat semua kebutuhan pokok terlebih dahulu. Kemudian, tentukan dan catat nominal yang pas untuk setiap kebutuhan tersebut. Nah, belanjakan uang sesuai dengan kebutuhan dan jangan melebihi anggaran yang sudah ditentukan.
2. Ekonomi sedang sulit, jadi beli kebutuhan pokok saja!

Memuaskan hasrat sesaat hanya akan membuat kondisi ekonomi semkin sulit. Kebutuhan kurang penting, seperti belanja barang bermerek, sebaiknya dikesampingkan terlebih dahulu. Dengan begitu, kebutuhan pokok dapat terpenuhi tanpa menambah beban keuangan.
Dahulukan kebutuhan pokok yang paling penting, seperti bahan makanan dan produk rumah tangga. Sebab, kebutuhan tersebut berkaitan langsung dengan keberlangsungan hidup. Jangan lupa, pertimbangkan setiap kebutuhan dan catat di buku pengeluaran.
3. Pangkas pengeluaran non-esensial

Secara tidak sadar, uang kita kerap habis untuk hal-hal non-esesial. Meskipun setiap pengeluaran terasa kecil, tetapi pengaruhnya akan terasa saat kondisi ekonomi sedang tidak baik-baik saja. Oleh karena itu, pengeluaran non-esesial akan lebih baik jika dipangkas saja.
Pengeluaran non-esesial yang dimaksud seperti kebiasaan membeli kopi mahal atau langganan aplikasi premium hanya untuk hiburan. Padahal, kedua hal tersebut tidak begitu berpengaruh pada kebutuhan dasar. Jadi, segera sadari dan pangkas semuanya atau sebagian terlebih dahulu.
4. Sisihkan sedikit uang untuk dana darurat

Pengeluaran non-esesial yang dipangkas bisa dialihkan pada dana darurat. Pasalnya, menyiapkan dana cadangan sangat penting agar tidak kelabakan saat membutuhkan dana cepat pada kondisi tak terduga. Cara ini juga dapat menyelamatkan kamu dari keinginan untuk berutang.
Selain itu, memiliki dana darurat memberikan rasa aman dan tenang. Kamu tidak perlu cemas saat tiba-tiba kesehatan menurun atau harga kebutuhan pokok naik. Dengan begitu, masa sulit dapat dihadapi tanpa terjerat banyak utang.
5. Coba terapkan gaya hidup minimalis!

Pernah mencoba gaya hidup minimalis? Kalau belum, gaya hidup satu ini patut kamu coba saat kondisi ekonomi sedang sulit. Sebab, gaya hidup minimalis menekankan diri untuk lebih sederhana dengan cara berfokus pada hal-hal yang benar-benar penting saja.
Gaya hidup minimalis sebenarnya bertujuan untuk menciptakan rasa tenang dan damai. Salah satu caranya adalah dengan mengurangi kepemilikan barang. Coba kamu mulai gaya hidup ini dengan mengurangi barang-barang non-esesial di rumahmu.
Kunci utama bertahan saat ekonomi sedang sulit adalah kemampuan kita dalam mengelola keuangan. Aturlah keuangan dengan bijak agar masa sulit dapat dihadapi dengan bijak. Ingat, keputusan kecil hari ini akan berdampak besar di kemudian hari.


















