Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Sukses Atur Keuangan Rumah Tangga bersama Pasangan

ilustrasi pasangan financial goals (Pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Salah satu penunjang rumah tangga adem ayem yaitu ketika arus keuangannya stabil alias tidak bermasalah. Jika keuangan rumah tangga stabil, tidak diburu utang dan pemasukan lebih tinggi dibandingkan pengeluaran, pastinya akan membuat komunikasi dengan pasangan berlangsung baik karena tidak ada tuntutan finansial.

Sementara, untuk menjaga keuangan rumah tangga tetap stabil juga diperlukan beberapa usaha, lho. Berikut ini tips mengatur keuangan rumah tangga bareng pasangan biar bisa stabil, keep scrolling!

1. Membuat perencanaan bersama

ilustrasi pasangan diskusi (Pexels.com/cottonbro studio)

Suksesnya keuangan rumah tangga bisa terjadi jika ada keterbukaan antarpasangan. Salah satunya dengan membuat perencanaan bersama untuk mengatur goals keuangan keluarga yang ingin dicapai, bagaimana strateginya, dan bagaimana jika ada masalah keuangan muncul dan cara mengatasinya. 

Pastikan kamu menjaga komunikasi dengan pasangan untuk urusan keuangan juga. Kalian bisa menyusun perencanaan keuangan bersama, berpikir mencari pemasukan bersama, bahkan mempertimbangkan ke mana sajakah uang akan dialokasikan. 

2. Memiliki dana darurat

ilustrasi pasangan mengatur Keuangan (Pexels.com/Voctoria Slowiskowska)

Selain mempunyai tabungan masa depan, sebaiknya kedua pasangan sepakat untuk menyisihkan sebagian uang untuk dana darurat. Dana darurat ini akan dipakai jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. 

Jika ternyata kepepet membutuhkan uang di luar uang kebutuhan yang sudah direncanakan, kamu bisa mengandalkan dana darurat untuk menyelesaikan masalah. Dengan begitu, kamu tidak perlu repot-repot mencari pinjaman dari pihak lain, karena sudah mempunyai dana darurat sendiri.

3. Membuat prioritas kebutuhan

ilustrasi pasangan mengatur rencana keuangan (Pexels.com/KATRIN BOLOVSTOVIA)

Meski keuangan tercukupi, sebaiknya membuat prioritas kebutuhan. Mana sajakah yang harus dibeli dan dibutuhkan, mana yang hanya sekedar keinginan dan tidak terlalu penting untuk diprioritaskan. Sehingga, tidak kelewat jalur membeli hal-hal yang sekiranya tidak dibutuhkan dan berisiko pemborosan keuangan keluarga. 

Sifat boros sering terjadi karena lupa dan mempunyai rasa keinginan berlebih meski sudah paham bahwa keinginannya di luar kebutuhan. Itu sebabnya, perlu membuat skala prioritas untuk kontrol diri agar tidak boros berlebihan.

4. Membuat tujuan keuangan

Ilustrasi pasangan berdiskusi (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Jika mempunyai goals keuangan dalam jumlah besar, sebaiknya dimasukkan dalam rencana tujuan keuangan bersama. Suami istri terbuka dan setuju jika tujuan keuangan dicapai bersama. 

Selain itu, jika ingin tujuan keuangan tercapai, sebaiknya kedua pasangan mempunyai iktikad yang sama untuk mewujudkannya. Misalnya dengan sama-sama berhemat dan menabung bersama, dengan begitu tujuan keuangan akan mudah tergapai dan membuat kedua pasangan sama-sama senang.

5. Menjaga rasio utang

ilustrasi pasangan mengatur rasio hutang (Pexels.com/Kindel Media)

Agar keuangan rumah tangga tetap stabil, sebaiknya menghindari utang. Apalagi berutang untuk kebutuhan yang kurang penting dan bernilai tidak mendesak. Sebab, berutang memang awalnya terkesan ringan. Namun jika dipikir-pikir, mempunyai utang akan menambah beban pengeluaran yang membuat keuangan rumah tangga menjadi sedikit terganggu. 

Jika memang terpaksa berutang, sebaiknya harus lebih cerdas dalam mengalokasikan utang tadi. Hindari berutang untuk kepuasan sesaat. Bila terpaksa berutang, pergunakan untuk kebutuhan penting, misalnya utang cicilan rumah, kendaraan untuk bekerja, modal usaha, dan lain sebagainya. 

Untuk membuat keuangan rumah tangga stabil, dibutuhkan kerja sama antara kedua pasangan. Dengan begitu, akan memudahkan lajunya keuangan dan tercapai goals bersama sesuai perencanaan. Jadi jika kamu ingin mencapai finansial goals sesuai yang kamu harapkan, ajak pasangan untuk mendiskusikan keuangan rumah tangga secara matang dan terbuka. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us