Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Ayah

ilustrasi seorang ayah (pexels/josh-willink-11499)
ilustrasi seorang ayah (pexels/josh-willink-11499)

Punggung Ayah kuat, terbukti dari beban-beban 

yang selalu mampu ia pikul sendirian.

Hampir tak pernah aku melihat Ayah mengeluh,

meski sekujur tubuh dipenuhi peluh.

 

Ayah penuhi setiap urusan anaknya dari otak sampai perut,

menyedihkan melihat kulit-kulitnya mulai keriput.

Hati Ayah kuat, terbukti dari jemari-jemari

yang menggenggam percaya melindungi buah hati.

 

Bagi Ayah, dirinya sendiri adalah nomor kesekian,

kepentingan buah hati Ayah jadikan pertama di urutan.

 

Ayah menjelma pahlawan tanpa jubah

membawa banyak perintah-perintah

tapi tak pernah bersikap gegabah.

 

Suatu hari nanti aku ingin jadi kebanggaan Ayah.

Meski bukan malaikat dia jarang sekali marah.

Ayah juga rela kucurkan keringat darah

untuk kehidupanku yang terkadang salah arah.

 

Semoga Ayah melihatku jadi manusia yang berguna

hingga setiap perjuangan yang dia lakukan

tidak menjadi sia-sia karena Ayah begitu berjasa

menghidupkan hidupku yang tak ada artinya tanpa Ayah.

 

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indiana Malia
EditorIndiana Malia
Follow Us