[PUISI] Menyerah

Seperti hujan yang berhenti saat itu
Aku mulai lega mampu mengusir kenangan bersamamu
Namamu kini sudah tak lagi menghantuiku
Tenang...
Ada kalanya disaat semua terasa kosong
Merasa tak punya kesempatan menang
Padahal sering ku coba meski ragaku tak pernah bisa
Apakah kau merasakan hal yang sama?
Ku rasa tidak!
Secara terang-terangan kau mengatakan menyerah
Aku tak terima mendengarnya
Tapi tak ada yang lain, untuk tidak mengabulkan permohonannya
Aku siap menyerah, meski harus dengan air mata
Sejak itu aku mulai sadar, mencintaimu memang butuh perjuangan
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.