Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Adalah Aku

unsplash.com/Annie Spratt
unsplash.com/Annie Spratt

Adalah aku,
yang menjadi mata pedang itu;
menebas ilalang demi ilalang yang lancang jadi penghalang

Adalah aku,
yang menjadi hutan itu;
menggemakanmu di dalamku sampai tak satu helai daun pun tak mendengar

Adalah aku,
yang menjadi lonceng istana itu;
dengan tabah menunggumu datang menyentuh

Adalah aku,
yang pengharapannya sedalam lautan;
tak terukur ia, tak terjamah ia

Adalah aku,
yang kerinduannya tidak menjelma musim;
tidak menjadi deras hanya setelah gersang, tidak menjadi mekar hanya setelah gugur

 

-dari Nf(f) teruntuk Fz(n)

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Bayang-Bayang Sengkuni

23 Sep 2025, 14:47 WIBFiction
ilustrasi istri dan anak

[PUISI] Untukmu, Istriku

22 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi perempuan bertopeng

[PUISI] Terbiasa Berdosa

22 Sep 2025, 19:38 WIBFiction
ilustrasi anak

[PUISI] Untuk Anakku

22 Sep 2025, 05:15 WIBFiction
Ilustrasi Interior Sebuah Kafe (pexels.com/Amar Preciado)

[CERPEN] Kafe: Rumah Kedua

21 Sep 2025, 19:24 WIBFiction
ilustrasi tangan

[PUISI] Aku Cinta Kamu

20 Sep 2025, 09:47 WIBFiction
ilustrasi minum kopi

[PUISI] Hangatnya Dingin

20 Sep 2025, 05:04 WIBFiction