Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[Puisi] Agustus dalam Puisi

Pixabay.com/marijana1

Satu, dua, tiga, kau hitung lagi hari-hari

Menunggu sampai kapan tak tahu, menanti

Jari jemari yang terus merutuk, menatapi sunyi

Sudah berapa lama kamu menunggu aku, sendiri?

 

Sambil menunggu kau tuliskan Agustus dalam aksara

Pada kata-kata yang bahkan hatimu tak sanggup bicara

Diam-diam renjana dalam hatimu menggelora

Sayang, kau tak mampu bersuara

 

Kau selalu menungguku dalam Agustus 

Padahal bukannya kita selalu ada di dalamnya?

Cintamu terus diam sampai mampus

Tiga puluh, tiga puluh satu, terlambat sudah cinta kita

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Robertus Ari
EditorRobertus Ari
Follow Us