Ketika kata-katamu bak fatwa
Sedangkan kata-kataku tak ada artinya
Ketika tindakanmu sebuah mahakarya
Sedangkan tindakanku adalah celaka
Dan,
Ketika marahmu sebuah petaka
Sedangkan marahku layaknya angin senja
Ketika segala tentangmu sarat makna
Sedangkan segala tentangku adalah hina
Selalu,
Khilafmu adalah manusiawi
Sedangkan salahku tak terampuni
Rasaku padamu senantiasa menggebu
Sedangkan kasihmu sebatas muara semu
Adakah, aku di hatimu?
Ketika mataku hanya tertuju padamu
Ketika di tanganmu lah duniaku
Tapi tak sekalipun binar di matamu
Pun,
Aku tetap menjagamu
Menunggumu dengan seluruh asaku
Memastikan kau selalu tersenyum
Mengatakan "aku baik-baik saja"