Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Angin yang Mengabarkan Perpisahan

ilustrasi wanita menoleh
ilustrasi wanita menoleh (pexels.com/Elina Sazonova)

Di senja yang redup, angin datang perlahan,
Menyentuh ujung rambut dan kenangan yang tertinggal,
Ada suara lembut membawa pesan tanpa nama,
Tentang perpisahan yang tak sempat diucapkan dengan kata.

Ia berhembus dari arah yang dulu kau lalui,
Menyelipkan aroma langkahmu di antara desir dedaunan,
Seolah waktu ingin menahan, tapi tak punya daya,
Sebab setiap hembusnya adalah pamit yang halus dan dalam.

Kini aku berdiri di antara sunyi dan harap,
Mendengar angin memanggil namamu dari kejauhan,
Barangkali ia hanya utusan dari kenangan lama,
Yang ingin berkata, selamat tinggal dengan lembutnya luka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Ujian

24 Des 2025, 15:07 WIBFiction
ilustrasi simpangan jalan

[PUISI] Cerita Pagi Ini

23 Des 2025, 12:07 WIBFiction
ilustrasi orang tersenyum sambil memegang bunga

[PUISI] Teduh

23 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi seorang perempuan sedang berteduh

[PUISI] Berteduh

22 Des 2025, 16:47 WIBFiction
ilustrasi tenang

[PUISI] Merayakan Sekarang

22 Des 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi kafe (unsplash.com/@grundsteins)

[CERPEN] Toko Matcha Ajaib

21 Des 2025, 21:59 WIBFiction
ilustrasi orang (pexels.com/Sebastian Voortman)

[PUISI] Jiwa yang Jauh

21 Des 2025, 21:07 WIBFiction
ilustrasi berdiri

[PUISI] Ikhlas dan Culas

21 Des 2025, 06:07 WIBFiction
ilustrasi melihat ke atas tebing berbatu dan berpohon

[PUISI] Akar yang Menyapa

21 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi perempuan bahagia

[PUISI] Detik Bahagia

21 Des 2025, 05:04 WIBFiction