Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Aroma Hujan

ilustrasi hujan dan payung (unsplash.com/Erik Witsoe)
ilustrasi hujan dan payung (unsplash.com/Erik Witsoe)

Menebar semerbak basah aroma hujan

Senyummu adalah kebekuan

Suaramu adalah keheningan

Bagaimana mungkin aku menyapamu

Sedang kau lebih menyukai bergelut dengan sunyimu

Bagai riuh titik hujan menyapa tanah

Bersuara namun tak mengusik sepi yang menjamah

Begitupun riak hujan yang bergemiricik lantang

Bersuara namun justru mencipta keheningan

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Asmaraloka di Ujung Cerita

24 Okt 2025, 06:15 WIBFiction
ilustrasi nyala lampu (pexels.com/Makafood)

[PUISI] Pantang Padam

23 Okt 2025, 23:42 WIBFiction
ilustrasi jembatan

[PUISI] Jembatan Kertas

23 Okt 2025, 05:15 WIBFiction
Danau Toba

[PUISI] Kaldera dari Utara

23 Okt 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi perempuan galau

[PUISI] Memungut Rindu

22 Okt 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi sepasang kekasih

[PUISI] Dalam Nama Cinta

22 Okt 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi hiking

[PUISI] Tak Jadi Abu

21 Okt 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi pasangan kekasih

[PUISI] Tetap Sama

21 Okt 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi langit penuh bintang

[PUISI] Mencari Bintang

20 Okt 2025, 23:18 WIBFiction