[Puisi] Balkon Memori

Potret wajah itu menyembul
Menyeruak dalam balkon ingatan
Kebersamaan, gelak tawa, dan air mata
bergemuruh di ruang memori
Namun aku hanyalah manusia
yang tenggelam oleh waktu
Lenyap terkikis hari-hari yang melaju
Mungkin aku tak ubahnya seperti abu
Meninggalkan jejak haru biru
Di celah halaman barumu,
Sisipkan aku dalam lembaran kisah nostalgiamu
agar kembali aku ulurkan tangan kala jatuhmu
Jikalau aku abu,
biarkan aku suburkan tanamanmu
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.