Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[Puisi] Balkon Memori

ilustrasi sedih (pexels.com/Keenan Constance)

Potret wajah itu menyembul
Menyeruak dalam balkon ingatan
Kebersamaan, gelak tawa, dan air mata
bergemuruh di ruang memori

Namun aku hanyalah manusia 
yang tenggelam oleh waktu
Lenyap terkikis hari-hari yang melaju
Mungkin aku tak ubahnya seperti abu
Meninggalkan jejak haru biru

Di celah halaman barumu,
Sisipkan aku dalam lembaran kisah nostalgiamu
agar kembali aku ulurkan tangan kala jatuhmu

Jikalau aku abu,
biarkan aku suburkan tanamanmu

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ida Qudsy Nc
EditorIda Qudsy Nc
Follow Us