[PUISI] Cukup Aku

Dahulu, kubungkus letih dalam senyap
Menitipkan langkah pada jalan yang bisu
Berjuang tanpa tapak yang tampak
Seakan diri tenggelam di waktu
Kupikir sorak adalah pelabuhan
Tempat lelahku berhak bersandar
Namun, kusadar tak semua goresan
Perlu dibaca oleh mata yang samar
Sebab perjalanan ini milikku sendiri
Tak butuh riuh, tak butuh riak
Cukup aku, cukup sunyi
Cukup proses yang mencatat jejak
Biarlah letih bersandar di dada
Tanpa diumbar ke angin lalu
Yang sejati tak haus cahaya
Cukup aku, cukup tahu
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.