[PUISI] Di Antara Dua Pulang

Ada dua pintu yang selalu terbuka
Meski aku tak pernah benar-benar melangkah
Di satu sisi, rumahku menyimpan hening
Di sisi lain, rantau mengundang petualangan
Dari sini, rindu membentuk bayang
Dari sana, waktu mengaburkan jejak
Aku kembali, tetapi tak sepenuhnya
Seperti senja yang setengah terlambat menyapa fajar
Kadang aku merasa terlupakan di dua tempat
Terpaut antara keinginan dan kenyataan
Di rumah, aku bukan lagi siapa yang kutinggalkan
Di rantau, aku hanyalah sejenak yang pergi
Di antara dua pulang
Aku belajar menapaki jarak tanpa batas
Menggenggam rindu yang tak terucap
Menjadikan setiap pulang sebagai bagian dari perjalanan
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.