Sore ini aku ingin segera pulang
Aku ingat ibu dan ayah di rumah
Hujan turun seketika begitu garang
Sombong, pada aku yang seorang lemah

Kaki kaku mengaduh pada emper kota
Tangan menggenggam asa dalam saku celana
Telinga berontak dari riuh rendah jalan raya
Mataku, liar memicing kepongahan mereka

Maaf, karena telah kuabaikan kekerabatanku dengan firasat
Di perempatan, jiwa yang berkecamuk menuntut kejujuran
Maaf, karena aku melupakan dia yang sejak lama sudah lekat
Memenuhiku, raga hampa pencari jejak keabadian