[PUISI] Ijazah Sunyi di Laci Berdebu

Kami lulus dengan senyum yang belum reda
Mengira panggilan mengabdi akan segera ada
Nyatanya yang punya kuasa hanya membuka mata
Untuk yang punya nama, bukan yang punya cita
Langkah kami tertahan di barisan sepi
Bersama doa yang makin lama makin sunyi
Sementara ruang kelas tetap terisi
Oleh mereka yang datang tanpa diuji
Ijazah kami menggigil di dalam laci
Menjadi saksi janji yang dibungkus basa-basi
Kami dirundung sunyi tanpa aba-aba pasti
Sementara yang tak belajar kini duduk memberi instruksi
Jika cinta negeri butuh jalur yang tersembunyi
Lalu di mana tempat kami yang menanti dengan hati?
Kami bukan hanya baris di atas berkas seleksi
Kami luka yang sabar, menunggu ruang untuk mengabdi
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.