Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Ilusi Selepas Kau Pergi

pexels.com/@josh-hild-1270765
pexels.com/@josh-hild-1270765

Kemarin, kita adalah pasar malam
Dengan gulali yang mengotori lesung pipi

Namun, bangku-bangku taman yang kosong
Adalah aku yang tidak kau tahu
Karena jalan redup dan kesunyian kota ialah kita yang baru

Hari ini seperti musim dingin
Tidak ada anak-anak yang bermain
Orang dewasa mengunci pintu;
Menunggu perapian habis dengan segelas cokelat panas

Jalanan lengang
Sebab para ayah memilih menepikan mobil lebih cepat;
Bergegas pulang menyantap sup hangat

Sedang para ibu memang senang memasak lebih banyak air hangat
Untuk menyambut ayah dan anak

Tidak ada alasan yang membuat keramaian,
Hari ini memang musim dingin

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Paradigma Kita
EditorParadigma Kita
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Melodi yang Terlupakan

24 Sep 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi istri dan anak

[PUISI] Untukmu, Istriku

22 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi perempuan bertopeng

[PUISI] Terbiasa Berdosa

22 Sep 2025, 19:38 WIBFiction
ilustrasi anak

[PUISI] Untuk Anakku

22 Sep 2025, 05:15 WIBFiction
Ilustrasi Interior Sebuah Kafe (pexels.com/Amar Preciado)

[CERPEN] Kafe: Rumah Kedua

21 Sep 2025, 19:24 WIBFiction
ilustrasi tangan

[PUISI] Aku Cinta Kamu

20 Sep 2025, 09:47 WIBFiction