Ada pikir yang merindu
Ada jiwa yang merana
Kalaulah boleh sebelah sayap ini
Aku ingin segera melayang pergi
Menjauh dari anganku yang berbisik

Namanya terus sibuk mengitari ruang mimpiku
Dia menjadi tamu baru
Yang hadir tuk menertawakanku

Aku cukup terhibur karenanya
Dia memberiku tempat tuk berdiam
Dari keluh masa laluku

Aku masih canggung
Melepaskan isyarat ini kepadanya
Namun hati enggan peduli

Aku memang jatuh cinta padanya
Samarannya kerap tersisip
Saat kedua tanganku menengadah
Pada Sang Maha Kasih