[PUISI] Jakarta: Sebuah Harapan

Aku selalu ingin mengajak Jakarta mengobrol
Pada sore hari di sebuah mal
Sambil meminum kopi yang kupesan lebih dulu
Keinginan itu tak pernah sampai
Sebab Jakarta selalu sibuk melayani orang-orang
Yang enggan pulang ke kampung halaman
Yang sibuk menata masa depan
Aku penasaran apakah Jakarta pernah iri
Melihat orang pergi tamasya ke Puncak
Dan pulang dengan wajah riang
Jika aku bisa membuat janji dengan Jakarta
Akan kutunggu ia di tempat yang tenang
Dengan secangkir cokelat yang masih hangat
Agar ia dapat beristirahat sejenak
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.