Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Kapur Tulis

http://pixabay.com
http://pixabay.com

Debu-debu kapur tulis itu tersapu

waktu, kini menumpuk di sudut-sudut

ruang ingatan, sudah terajut.

Papan itu sempat hitam

pekat, bagai malam.

kapur tulis itu, lentera

terangnya abadi. Bahkan matahari iri.

Kau ukir satu tambah satu

lantas tidak terhingga.

menyimak ceritamu tentang keluarga budi

hingga kini si budi tumbuh dewasa

Apalah arti sebuah puisi

jika tanpa A B dan C yang kau ajari.

seisi kepala ini tiada berarti

tanpa goresan kapur tulis yang putih dan suci.

Celanaku dahulu berwana merah, penuh semangat.

perjalanan panjang membuatnya membiru.

hingga warnanya menjadi kusam, kelabu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Syahrul Rachmad Wijaya
EditorSyahrul Rachmad Wijaya
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Menatap Langit yang Sama

29 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi robekan kertas tercecer

[PUISI] Robekan Memori

28 Des 2025, 21:07 WIBFiction
ilustrasi bayangan seorang perempuan

[PUISI] Ruang Kenangan

28 Des 2025, 16:48 WIBFiction
siluet seekor burung dengan latar langit senja sore hari

[PUISI] Langit Bercerita

28 Des 2025, 07:48 WIBFiction
ilustrasi ibu dan anak berpelukan

[PUISI] Ibu Cahaya Jiwaku

27 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi tukang es krim

[PUISI] Balada Tukang Es

26 Des 2025, 21:27 WIBFiction
pesawat kertas

[PUISI] Terbang

26 Des 2025, 17:47 WIBFiction