[PUISI] Kucing Jalanan

Kawanan kucing tanpa majikan
Acap nampak bersemedi di bibir selokan
Kadang diam-diam terlelap
Di bawah mobil nyenyak tengkurap
Ada oranye ada abu-abu
Bertualang sana sini enggan menggebu
Meongan yang familiar di telinga
Mengasakan iba dari manusia
Tuk hibahkan secuil rezeki
Sekadar kepala ikan tetap ia syukuri
Syukur-syukur dirawat
Syukur-syukur diberi tempat
Didekati lari
Diabaikan menyeru lagi
Sering eksistensinya dikata nihil
Hingga perusuh yang patut basmi
Pun tak bersalah kerap teraniaya
Raut yang asli lugu
Terhakimi luka, noda, pula cercaan
Ialah paragraf tragedi yang terpaksa mereka pahami walau tak gemar
Terpaksa didekap laiknya takdir
Seakan esok gemintang itu mustahil
Sia-sia arunika menyapa ceria
Surya rembulan bertukar
Hal ihwal tetap tiada beda
Nasib sang kucing jalanan