[PUISI] Mendekap Hutan yang Tengah Sekarat

Aku membelai dedaunan dari tanahmu yang retak
Kering warna kuning hingga cokelat
Tulang-tulang ranting juga tergeletak
Kuremas satu per satu, sebentar lagi bakal jadi serpihan debu
Aku bangkit
Sudah berlarian tapi hutan tetap hening
Jejak hewan-hewan terhenti
Mungkin bersembunyi di sela semak
Mencari tanah, pohon, dan rumput yang belum tersentuh
Tapi tak dapat mereka temui di titik mana pun
Telah kau jaga sanggupmu
Tapi wangi basah usai hujan semakin samar
Aromanya bercampur bau kayu-kayu tumbang
Hutan sekarat
Didekap pun mustahil akan selamat
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.


















