Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Mendekap Hutan yang Tengah Sekarat

ilustrasi seorang wanita di hutan
ilustrasi seorang wanita di hutan (pexels.com/Riccardo Mion)

Aku membelai dedaunan dari tanahmu yang retak
Kering warna kuning hingga cokelat
Tulang-tulang ranting juga tergeletak
Kuremas satu per satu, sebentar lagi bakal jadi serpihan debu

Aku bangkit
Sudah berlarian tapi hutan tetap hening
Jejak hewan-hewan terhenti
Mungkin bersembunyi di sela semak
Mencari tanah, pohon, dan rumput yang belum tersentuh
Tapi tak dapat mereka temui di titik mana pun

Telah kau jaga sanggupmu
Tapi wangi basah usai hujan semakin samar
Aromanya bercampur bau kayu-kayu tumbang
Hutan sekarat
Didekap pun mustahil akan selamat

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Sore yang Membawa Sisa Harap

16 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi orang menempelkan sticky notes

[PUISI] Pergi untuk Pulang

15 Des 2025, 21:07 WIBFiction
ilustrasi memasak bersama keluarga

[PUISI] Aroma Masakan Ibu

14 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi secangkir kopi (pexels.com/Boryslav Shoot)

[PUISI] Kopi Hitam

14 Des 2025, 05:04 WIBFiction
Posisi tenang

[PUISI] Harapan Fana

12 Des 2025, 16:57 WIBFiction