[PUISI] Labirin Tanpa Peta

Ada pintu yang selalu terbuka,
namun siapa pun yang masuk tak pernah kembali.
Dindingnya bukan batu,
melainkan bisikan yang menolak diam.
Aku berjalan tanpa langkah,
menemukan jejakku sendiri di depan mata.
Apakah waktu sedang bermain cermin,
atau aku yang lupa wujudku sendiri?
Di langit, burung terbang tanpa bayangan,
meninggalkan garis tak terlihat di udara.
Aku mengejarnya,
tapi yang kutangkap hanya pertanyaan.
Mungkin jawabannya bukan untuk dimiliki,
melainkan untuk terus dicari.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.