Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Langkah Terakhir di Pantai Mei

Gelombang Laut (pexels.com/Pixabay)

Aku berdiri menatap nanar
Membaca kepingan pesan yang hilang
Lantas tenggelam dalam lamunan

Kau berdiri mematung di ujung
Tak berlari walau ombak menghambur
Kau bilang 'tuk tetap diam
Namun aku mencari tak sabaran

Lalu makna itu apa? 
Benarkah kita sepasang mata? 
Diam membisu sepanjang senja 
Hingga malam menutup purnama

Biarkan pecah ombak bergemuruh
Menyamarkan suara berisik nan riuh
Katamu kita utuh
Namun, ceritaku selalu rapuh

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us