[PUISI] Bersimpuh dalam Sajadah Lusuh

Malam begitu hening
Mereka diam, terlelap oleh hari yang lelah
Sementara raga ini masih diam membisu
Mencari arti tentang tujuan hidup sesungguhnya
Dunia membuatku terlena
Telingaku begitu tuli mendengar panggilan-Mu
Mataku seolah buta untuk menghitung nikmat dari-Mu
Lidahku bahkan kelu mengucap kalimat tasbih
Dalam mendingnya malam, aku bersimpuh
Membawa sisa-sisa diri yang berulang kali patah
Terlalu pengecut untuk menyebut nama-Mu
Aku lupa, bahkan sengaja meninggalkan-Mu
Diamku penuh gemetar
Tak membawa amal mulia
Hanya segenggam doa sebagai bentuk menghamba kepada-Mu
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.