[PUISI] Lebaran yang Tak Terhingga

Masih kulihat senyum merekah
Di wajah teduh Ibu dan Bapak
Seperti fajar yang tak pernah lelah
Menyinari pagi dengan kasih bijak
Masih kusaksikan tubuh yang kokoh
Akar cinta tak goyah dimakan waktu
Di bawah teduhnya, rinduku berlabuh
Menjalin hari di doa yang syahdu
Masih kudengar gurauan mengalun
Seperti angin membelai kenangan
Hangatnya tinggal di ruang renungan
Melarutkan sunyi dalam pelukan
Tahun depan, semoga Lebaran tetap sama
Dalam dekapan tak berbilang
Agar pintu maaf dan ampunan-Nya
Tak pernah rapuh, tak pernah hilang
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.