[PUISI] Luruh

Jarum jam masih menunjuk angka sepuluh
Mentari juga belum mampu menusuk kulitku
Namun,
Seolah tubuh ini terbakar
Membara oleh gejolak rasa
Tak sengaja, dirimu tertangkap oleh netra
Membaca buku, penuh khidmat
Namun,
Jantungku tiba-tiba tak keruan
Dag-dig-dug, begitu kencangnya
Hingga akhirnya kamu berbalik badan
Dan kita pun saling menatap
Serasa tubuh ini makin terbakar
Pancarkan suar ke angkasa luar
Padahal mentari belum mencapai titik tertinggi
Namun,
Ada kamu dalam pandangku
Buatku luruh dalam syahdu
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.