Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Masa Lalu Datang Lagi

Unsplash.com/Eric Ward
Unsplash.com/Eric Ward

Lantang ia teriak di selang kata
dalam kertas putih itu
yang mulai menguning karena usia,
dia tak pandai berdusta
meski ribuan kata indah terangkai
mengalir keluar bersama kisah lalu.

Lalu, semusim dia pergi?
Tidak, dua musim lebih ia hilang
dan kembali seperti orang bingung,
bingung untuk mulai menjelaskan dari mana?
Bodoh, aku ini bodoh.

Masih mau menerima angin lalu
yang membuat berjamur sepotong roti,
yang membuat berkarat sebilah pedang,
tapi tak pernah bisa padamkan
api di dalam lentera kisah lalu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Untukmu, Istriku

22 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi perempuan bertopeng

[PUISI] Terbiasa Berdosa

22 Sep 2025, 19:38 WIBFiction
ilustrasi anak

[PUISI] Untuk Anakku

22 Sep 2025, 05:15 WIBFiction
Ilustrasi Interior Sebuah Kafe (pexels.com/Amar Preciado)

[CERPEN] Kafe: Rumah Kedua

21 Sep 2025, 19:24 WIBFiction
ilustrasi tangan

[PUISI] Aku Cinta Kamu

20 Sep 2025, 09:47 WIBFiction
ilustrasi minum kopi

[PUISI] Hangatnya Dingin

20 Sep 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi cinta beda agama

[PUISI] Di Antara Dua Doa

19 Sep 2025, 16:57 WIBFiction