[PUISI] Melepas Kekasih Jingga

Tangannya hitam legam
Berkat menyelami kehidupan terdalam
Kulitnya kasar nan keriput
Berkat syukur yang tak pernah surut
Hangatnya tak lagi sama
Terlalu banyak duri pada kaki yang baik itu
Terlalu sulit darah hitam itu kembali merah
Tak terhitung lagi berapa kali tangis itu pecah
Jalan diharapkannya berbunga dan tak layu
Selama semesta masih memihak, jiwaku tetap milikmu
"Jingga yang akan datang, Kau cukup menunggu"
Begitulah kekasih jingga meredup
Begitulah melepasnya ke alam baka
Bertemu di Surga-Mu, semoga
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.