Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Melepas Kekasih Jingga

Pexels.com/Jessika Arraes
Pexels.com/Jessika Arraes

Tangannya hitam legam
Berkat menyelami kehidupan terdalam
Kulitnya kasar nan keriput
Berkat syukur yang tak pernah surut

Hangatnya tak lagi sama
Terlalu banyak duri pada kaki yang baik itu
Terlalu sulit darah hitam itu kembali merah
Tak terhitung lagi berapa kali tangis itu pecah

Jalan diharapkannya berbunga dan tak layu
Selama semesta masih memihak, jiwaku tetap milikmu
"Jingga yang akan datang, Kau cukup menunggu"
Begitulah kekasih jingga meredup
Begitulah melepasnya ke alam baka
Bertemu di Surga-Mu, semoga

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yupi Karoh
EditorYupi Karoh
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Yang Tersisa dari Kita

15 Des 2025, 15:47 WIBFiction
ilustrasi memasak bersama keluarga

[PUISI] Aroma Masakan Ibu

14 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi secangkir kopi (pexels.com/Boryslav Shoot)

[PUISI] Kopi Hitam

14 Des 2025, 05:04 WIBFiction
Posisi tenang

[PUISI] Harapan Fana

12 Des 2025, 16:57 WIBFiction
Seseorang memainkan piano di ruang gelap

[PUISI] Meraba dalam Gelap

11 Des 2025, 21:07 WIBFiction