Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Membenamkan Kasihku Sepanjang Gugur Daun

ilustrasi daun-daun berguguran (pexels.com/Kate Stollery)

Rautmu masih oranye di telingaku
tampak tak lagi bersuara
runyam selain
bisikan yang tak mampu diam. 

Kepada padang ilalang
lembayung itu tersenyum
lebar menampilkan gejolak merahnya
beserta sisa-sisa juita. 

Pada waktu yang sama
aku terabai
tersesak di antara
bayu yang ribut mendesau.

Pikirku masih ada sejenak 
untuk kita beranjak
dan kembali
meringkus bentang jarak.

Tiada namun tiada tetapi
segala usai tanpa
sempat ujung lidah
mencuat menutur cerita. 

Kasihku sudah jauh terbenam
matahari pun tak akan sampai
menyisakan daun-daun
tergugur di pelataran.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Matthew Suharsono
EditorMatthew Suharsono
Follow Us