[PUISI] Memurnikan Pelataran

Reruntuhan dipindah dari tempat berdiri semula
Daun-daun hilang bekas langkahnya
Digantikan oleh jejak sekumpulan lirik yang mengukir makna
Namun, tanpa satu pun kata
Bumantara perlahan menarik Mentari
Membawanya untuk menabur cahaya berseri
Menghapus gelap yang menakutkan
Juga menyimpan berbagai misteri
Hampir usai aku memutuskan pelajaran
Dari semua yang mendistraksi penglihatan
Sambil menunggu berlabuhnya hari kemenangan
Di sini, tempat di mana aku dahulu berlarian
Bila yang batin tercermin dari yang lahir
Jangan halangan pekerjaanku untuk mengalir!
Biarlah ia menuju akhir!
Sambil tak henti berzikir
Bagiku, memurnikan pelataran tak nihil arti
Ia adalah bagian dari membasuh nurani
Dari benci yang sulit diusir pergi
Dari darah hitam milik arogansi
Januari 2022