Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Mencintai Takdir

pexels.com/Liam Ortiz
pexels.com/Liam Ortiz

Akan tiba waktunya
Bagi riuh tawa untuk menyerah
Sejenak menyingkir ke tepian suram
Bergeming tanpa setitik gelak
Sudahi ratusan purnama penuh canda

Akan tiba masanya
Bagi derai tangis untuk terhenti
Sejenak tinggalkan sedu di ujung jalan
Berlalu 'tuk lupakan goresan yang membekas
Akhiri belasan musim penuh duka

Tak ubahnya roda yang terus berputar
Silih berganti menapak dan melayang
Tawa dan tangis juga akan temui takdirnya sendiri
Tanpa bisa terbantahkan
Tanpa boleh tertangguhkan

Sudahi saja keluh kesah itu
Cukup terima dan jalani
Setiap detik perubahan yang terlanjur mendekap
Menjerat jiwa yang meronta
Melepas hati yang memasrah

Karena hakikatnya
Takdir tak perlu ditentang
Bahkan dia enggan disanjung
Takdir hanya ingin dicintai dan diterima
Dengan kerelaan seluas samudera

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us