Aku pernah menunggu terlalu lama
Sampai waktu bosan menepuk pundakku
Semua yang kuinginkan tumbuh di tanah yang salah
dan aku tetap menyiraminya dengan sabar

Kini, kebahagiaan datang, malu-malu
Mengetuk pintu yang hampir kututup
Aku tersenyum, bukan karena menang
tapi karena akhirnya paham
Bahagia bukan soal cepat datang
melainkan berani menyambutnya meski terlambat