Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Merdeka dari Gelap?

pixabay.com/sasint
pixabay.com/sasint

Mentari terbenam membawa gelap nan pekat
Setitik cahaya terang yang dilukiskan purnama, pun tak kan cukup terangi bahtera
Sebab ada pula kelereng surga yang mengisak karena damba akan cahaya.

Tolong, merdekakan kami dari gelap!
Sebab lentera usang tak lagi mampu temani malam,
Sebab pula kami masih tertinggal dan terjajah kegelapan,
Sebab pula aspirasi yang disuarakan tak jua diupayakan.

Tolong, beri kami cahaya!
Sebab desing mesin dompeng terasa menyayat telinga
Pun dengan nilai solar yang kian menukik terasa mencekik 
Pun dengan panel surya yang dikirimkan telah mati konyol tergerus masa

Tolong, beri kami penerang!
Sebab ada langkah kaki kecil yang mengiba dalam mengeja bahasa
Sebab pula ada tangan yang terkulai karena lupa akan asa
Sebab pula hanya ada tatapan kosong yang tersisa tanpa cahaya

Tolong, merdekakan kami dari kegelapan!
Dari kami anak seberang batas kota

Singkawang, 17 Agustus 2019

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Bayang-Bayang Sengkuni

23 Sep 2025, 14:47 WIBFiction
ilustrasi istri dan anak

[PUISI] Untukmu, Istriku

22 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi perempuan bertopeng

[PUISI] Terbiasa Berdosa

22 Sep 2025, 19:38 WIBFiction
ilustrasi anak

[PUISI] Untuk Anakku

22 Sep 2025, 05:15 WIBFiction
Ilustrasi Interior Sebuah Kafe (pexels.com/Amar Preciado)

[CERPEN] Kafe: Rumah Kedua

21 Sep 2025, 19:24 WIBFiction
ilustrasi tangan

[PUISI] Aku Cinta Kamu

20 Sep 2025, 09:47 WIBFiction
ilustrasi minum kopi

[PUISI] Hangatnya Dingin

20 Sep 2025, 05:04 WIBFiction