Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[Puisi] Rindu Paling Mustajab

Ilustrasi perempuan yang sedang dirindukan
Ilustrasi perempuan yang sedang dirindukan (pexels.com/isaac mijangos)

Pukul tiga
Dua tiga derajat, umur kita yang beradu cepat
Sabarlah, kopi ini masih hangat
Selama pelukmu masih di aku
Rindu, masih milikmu

Pukul empat
Mengamini senandung dan satu batang sebelum tidur
Semoga khusyuk
Dalam suntuk
Dan segala hal yang mengkhawatirkan
Menjadi abu dalam asbak

Selamat beristirahat
Jiwa-jiwa yang saling mengikhlaskan
Kepercayaan ialah penghambaan paling dalam
Hidup dipenuhi dengan “Aku harap” dan penantian
Antara aku, kamu, dan rindu paling mustajab

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[Puisi] Rindu Paling Mustajab

02 Nov 2025, 20:27 WIBFiction
ilustrasi kompas

[PUISI] Kehilangan Arah

02 Nov 2025, 06:15 WIBFiction
gambar perempuan membaca surat

[PUISI] Sepotong Rindu

31 Okt 2025, 15:07 WIBFiction
Ilustrasi bunga layu

[PUISI] Perihal Duka

31 Okt 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi pekerja yang pulang kerja di sore hari

[PUISI] Perjalanan Pulang

30 Okt 2025, 20:07 WIBFiction
ilustrasi berusaha menggapai langit

[PUISI] Perihal Langit

30 Okt 2025, 10:07 WIBFiction