[Puisi] Bagian yang Kusimpan Sendiri

Beberapa orang berubah setelah lama tidak bertemu
Saat menceritakan kisah hidup, matanya berbinar-binar
Aku mendengarkan dengan seksama rangkaian kalimatnya
Memujinya dalam hati karena telah berhasil memanjat ke atas
Rasa penasaran membuatku bertanya padanya
Aku berharap sebuah jawaban atas pertanyaan
Bagaimana kamu bertahan ketika dihancurkan dari segala sisi?
Apakah kamu bisa tertidur nyenyak di malam hari?
Sebenarnya aku juga punya kisah sendiri
Beberapa kisah yang enggan untuk kuceritakan
Seakan aku yakin kamu dan mereka tidak akan pernah paham
Walaupun mendengarnya ratusan bahkan ribuan kali
Aku punya kisah yang sulit untuk kugambarkan
Bagian yang ingin kusimpan sendiri
Aku belajar percaya bahwa tidak semua orang peduli
Sebagian hanya ingin rasa penasaran mereka terpuaskan
Temanku juga pasti menyimpan bagian itu sendiri
Pasti ada masa dimana dia merasa kecewa dan putus asa
Kemudian belajar percaya pada harapannya sendiri
Jadi, aku tidak bisa memaksanya untuk bercerita padaku
Bagian yang tak dapat kusampaikan kepada kamu dan mereka
Terkadang membuatku bertengkar dengan pikiranku sendiri
Aku memang memakai topeng untuk terlihat baik
Untuk dapat duduk dan bercengkrama bersama
Bagian itu tak hilang seiring berjalannya waktu
Seolah baru terjadi kemarin dan terasa sangat nyata
Suara piano yang indah bahkan tidak menghibur hatiku
Aku berusaha berdamai dengan masa lalu itu
Tidak semua kisah dapat diceritakan dengan mudah
Konon katanya, beberapa memang harus disimpan sendiri
Demi kebaikan bersama atau demi kebaikan dunia ini
Sebab tidak semua orang mampu memahaminya
Kita hanya seorang manusia biasa untuk dunia luar biasa
Yang sering kali bias dalam menilai seseorang
Sebatas pemahaman dan pengetahuan kita
Lalu memuji diri sendiri karena merasa sudah benar
Memang itu tidak dapat dikendalikan
Aku tak mampu mengendalikan pikiran siapapun
Bagian yang kusimpan sendiri ini
Akan kusampaikan pada Tuhan lewat doaku
Bagian yang kusimpan sendiri agar tetap terlihat kuat di hadapan dunia, mereka dan kamu


















