[PUISI] Rumah Singgah

Teman,
Begitulah kau menyapaku
Lirih, tapi terasa menyakitkan
Seakan ku terperosok
Dalam ruang yang penuh kehampaan
Sadarkah kau,
Kepiluan terus menerpa hari-hariku
Betapa terlukanya aku menjalani cinta sendiri
Pelik, namun ku harus menegaskan hati
Kau bukanlah seseorang yang bisa ku miliki
Jera, murka
Amarahku kian membuncah
Mengapa kau datang padaku?
Kau jadikan aku rumah persinggahanmu
Ku jemu dengan semua perlakuanmu
Mungkin merelakanmu adalah cara melipur laraku
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.