[PUISI] Satire

“Celaka!” katanya
Anak itu lantas mengumpet di balik buku
Matanya menilik, mencari-cari moral
Memohon berjibun pembelaan
“Celaka!” suara tuan makin tinggi
Ditatapnya anak itu tajam
Seakan bersembunyi kata-kata menusuk
Dalam mulut yang tertutup
“Persetan … !
Nak, mengapa kau buang-buang waktu?
Terlena dalam lembaran kertas usang itu
Menumbuhkan ambisi dan mimpi muda
Merajam kemalasan yang menggelegak
Tengok dunia di sisimu
Anak sekarang, semangat kuat berakar
Membakar adab demi uang
Tak peduli tua menyiksa muda
Tak penting merusak norma demi nafsu
Bocah pandai menyibukkan diri dengan gawai
Malu berkomunikasi tapi lihai berjoget ria
Piawai merangkai kata dan jatuh cinta
Sampai hilang keperawanannya
Lantas, Nak
Mengapa kau buang-buang waktu?
Terus asyik dengan buku dan ilmu-ilmu