[PUISI] Untukmu, Istriku

Di matamu kulihat lautan sabar,
yang tak pernah kering meski badai datang silih berganti
Langkahmu tertatih, tetapi tak pernah menyerah
Menggendong harapan di pundak yang lelah
Kau adalah pelukan yang tak habis oleh waktu
Doa yang tak putus meski malam larut
Saat dunia tak selalu mengerti anak kita,
kau berdiri tegak—jadi rumah, jadi cahaya
Istriku, aku tahu luka sering kau simpan diam-diam
Air mata yang kau sembunyikan di balik senyuman
Namun, dari retakan hatimu, tumbuh taman kekuatan
yang membuatku belajar arti cinta tanpa syarat
Andai kata bisa jadi pelindungmu,
akan kutulis berjuta janji di langit malam
Bahwa kau tak pernah sendiri
Karena setiap napas perjuanganmu
adalah alasan aku mencintaimu lebih dalam
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.