Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Untukmu, Istriku

ilustrasi istri dan anak
ilustrasi istri dan anak (unplash.com/Anna Gutierrez)

Di matamu kulihat lautan sabar,
yang tak pernah kering meski badai datang silih berganti
Langkahmu tertatih, tetapi tak pernah menyerah
Menggendong harapan di pundak yang lelah

Kau adalah pelukan yang tak habis oleh waktu
Doa yang tak putus meski malam larut
Saat dunia tak selalu mengerti anak kita,
kau berdiri tegak—jadi rumah, jadi cahaya

Istriku, aku tahu luka sering kau simpan diam-diam
Air mata yang kau sembunyikan di balik senyuman
Namun, dari retakan hatimu, tumbuh taman kekuatan
yang membuatku belajar arti cinta tanpa syarat

Andai kata bisa jadi pelindungmu,
akan kutulis berjuta janji di langit malam
Bahwa kau tak pernah sendiri
Karena setiap napas perjuanganmu
adalah alasan aku mencintaimu lebih dalam

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Untukmu, Istriku

22 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi perempuan bertopeng

[PUISI] Terbiasa Berdosa

22 Sep 2025, 19:38 WIBFiction
ilustrasi anak

[PUISI] Untuk Anakku

22 Sep 2025, 05:15 WIBFiction
Ilustrasi Interior Sebuah Kafe (pexels.com/Amar Preciado)

[CERPEN] Kafe: Rumah Kedua

21 Sep 2025, 19:24 WIBFiction
ilustrasi tangan

[PUISI] Aku Cinta Kamu

20 Sep 2025, 09:47 WIBFiction
ilustrasi minum kopi

[PUISI] Hangatnya Dingin

20 Sep 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi cinta beda agama

[PUISI] Di Antara Dua Doa

19 Sep 2025, 16:57 WIBFiction